Baubau (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mewajibkan seluruh calon penumpang yang akan bepergian menggunakan armada kapal milik BUMN itu menunjukan hasil tes cepat antigen non-reaktif sebagai syarat untuk memiliki tiket.

"Jadi memang diwajibkan seluruh pelaku perjalanan lintas provinsi untuk menyertakan bebas COVID-19 dengan bukti tes cepat antigen. Maksimal berlaku selama 3x24 jam," ujar Kepala PT Pelni Cabang Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Capt Akhmad Sadikin di Baubau, Kamis.

Penerapan itu, kata dia, berdasarkan surat edaran Kementerian Perhubungan Nomor 2 tahun 2021 dan edaran Satuan Tugas COVID-19, yang belum lama ini dikeluarkan.

"Jadi sesuai dengan surat edaran Kemenhub, Satgas COVID-19, semuanya sudah mewajibkan tidak hanya pesawat saja yang harus bebas COVID-19," ujarnya.

Ia mengatakan, Pelni mendukung aturan penerapan protokol kesehatan dengan telah melaksanakan prokes tidak hanya terhadap penumpang, tetapi juga kru kapal dan pegawai Pelni yang melayani semua calon pengguna jasa transportasi laut itu.

"Protokol kesehatan seperti masker, jaga jarak, dan terdepan penggunaan hazmat semua kita lakukan, sehingga di samping untuk mencegah penularan, juga dampak dari penumpang maupun calon penumpang," katanya.

Ia mengatakan pihaknya sangat antusias dengan adanya pemberlakuan protokokol kesehatan bagi calon penumpang kapal, karena tidak seperti awal-awal sebelumnya khususnya di Baubau semua yang terdampak atau terpapar COVID-19 pemberitaannya karena klaster penumpang kapal.

"Tapi setelah adanya pemberlakuan mewajibkan rapid tes sebelum naik di atas kapal, bahkan sekarang lebih ketat lagi harus rapid antigen, sudah sama sekali tidak ada berita bahwa orang yang terpapar adalah penumpang kapal," ujarnya.

Meski, kata dia, kondisi penumpang kapal terjadi penurunan sekitar 40-50 persen, yang biasanya saat menggunakan tes cepat anti bodi mencapai 250-300 penumpang, kini menurun drastis 100-150 orang.

"Pokoknya (menurun) sampai 30 persen lebih, karena juga mungkin harganya berbeda. Rapid tes (antibodi) Rp150 ribu, rapid antigen di sini (Baubau) Rp257.000, jadi lebih mahal harga rapid tes dari pada sewa (tiket) ke Makassar (Sulsel)," katanya.

Sebanyak 12 armada PT Pelni yang berlayar dari dan ke pelabuhan Murhum Baubau. Kapal-kapal penumpang itu, yakni KM Sinabung, KM Lambelu, KM Doro Londa, KM Dobonsolo, KM Ciremai, KM Tidar, KM Tilongkabila, KM Leuser, KM Nggapulu, KM Sirimau, KM Jetliner dan KM Sangiang.
 

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024