Kendari (ANTARA) - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Tenggara (Sultra) La Ode Rabiul Awal mengajak seluruh masyarakat khususnya di daerah tersebut agar tidak skeptisisme atau meragukan vaksinasi COVID-19.

"Saya harap betul-betul kecurigaan bahwa kualitas vaksin, keamanan vaksin, efektivitas vaksin, Saya kira tidak perlu diragukan karena ini ujinya di berbagai negara," kata Rabiul di Kendari, Jumat.

Menurut dia, program vaksinasi COVID-19 langkah yang tepat dilakukan pemerintah dalam mengtasi pandemi bancana non-alam yang kian hari angka kasus semakin meningkat.

"Sekarang cara alternatif mengatasi pandemi COVID-19 berdasarkan ilmu pengetahuan harus memang vaksin. Saya kira ini (vaksinasi) sudah keniscayaan ilmu pengetahuan dalam mengatasi pandemi ini," tutur dia.

Rabiul juga menyampaikan bahwa vaksinasi COVID-19 tidak perlu diragukan karena berdasarkan data hasil riset atau penelitiannya memang sudah dikemukakan bahwa vaksin tersebut memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization( WHO).

"Misalnya efikasi atau kemanjuran vaksin minimal 50 persen juga terpenuhi, dan dalam pengukuran imunogenisitas kemampuan membentuk antibodi itu juga efektif," ujar Rabiul.

Ia berharap seluruh opini dan pandangan masyarakat bahwa vaksin COVID-19 berbahaya bisa berubah menjadi bermanfaat dalam penanganan pandemi virus corona, apalagi vaksin tersebut juga telah mendapat izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) karena telah melalui uji klinis dan telah mendapat sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sebelumnya, Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari Prof Dr Muhammad Zamrun menilai bahwa vaksin yang disuntikkan kepada para relawan di seluruh Indonesia dan di Sultra pada khususnya, sangat layak karena telah melalui proses pengujian yang panjang.

"Pada intinya semua produk yang dihasilkan secara ilmiah sudah melalui proses panjang mulai dari penelitiannya, meneliti sifat-sifatnya, bagaimana proses pembentukannya, kemudian uji cobanya," kata Prof Zamrun.

Sebagai orang pertama dari 13 relawan vaksinasi di lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, ia mengaku tidak memiliki keraguan atau merasakan apa-apa ketika disuntikkan vaksin COVID-19, karena ia percaya vaksin tersebut layak digunakan.

"Saya tidak ragu tidak ada keraguan sama sekali makanya pertama kali waktu saya ditawarkan untuk menerima vaksin pertama di Sulawesi Tenggara saya dengan sigap menyatakan siap untuk divaksinasi," tegas Prof Zamrun.

Ia kemudian mengajak semua pihak agar menyukseskan program vaksinasi COVID-19 khususnya di provinsi itu dalam penanganan pandemi virus corona.

"Saya mengajak kepada semua agar menyukseskan program vaksinasi ini. Saya yakin dan percaya bahwa insya Allah tidak ada masalah," kata Prof Zamrun, usai menjalani vaksinasi di Rumah Sakti Bahtermas Kendari, Kamis lalu.
 

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024