Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi menilai rencana Pembangunan Politeknik Pertambangan di Kabupaten Konawe, khususnya di daerah tambang nikel PT VDNI di kabupaten itu dapat memberikan manfaat yang besar.

"Ini rencana besar agar Sultra Raya segera bangkit dari masalah-masalah yang sering kita hadapi," kata Ali Mazi saat rapat terkait dengan pengembangan/pemanfaatan aspal Buton dan rencana pembangunan Politeknik Pertambangan serta Institut Kelautan Sultra di Kendari, Rabu.

Menurutnya, dengan dibangunnya Politeknik Pertambangan di wilayah Sulawesi Tenggara, dapat memberikan ilmu pengetahuan bagi warga lokal khususnya di bidang pertambangan.



Ali Mazi menilai bahwa dengan berdirinya Politeknik Pertambangan di Konawe akan memberikan manfaat dari sisi penguasaan bahasa China, sehingga tidak ada lagi pekerja di PT VDNI maupun PT OSS yang sering miskomunikasi dengan pekerja lokal.

"Inilah tujuannya Politeknik ini, sehingga kita juga bisa bahasa China, mereka juga bisa bahasa Indonesia, sudah tidak saling menipu mau bicara rahasia juga ndak bisa, ndak akan ada lagi miskomunikasi," tutur Ali Mazi.

"Orang bijak mengatakan kejarlah ilmu sampai ke Negeri China, nah sekarang orang China di sini, kita manfaatkan, kita ndak perlu ke China lagi, dia sudah datang. Ini kita bisa belajar Bahasa China, belajar industri," tambah Ali Mazi.

Penasehat Khusus Menteri Marves Bidang Teknologi dan Informasi Prof Yohannes Surya mengatakan kedatangannya ke Sulawesi Tenggara untuk menindaklanjuti pembangunan Politeknik Pertambangan di Sultra.

"Kedatangan kami ke Sultra untuk menindaklanjuti pembangunan Politeknik di Sultra, kedua menindaklanjuti pertemuan rapat koordinasi Bapak Menko dengan para menteri mengenai pemanfaatan aspal Buton," katanya.

Asisten Deputi Pengolaan Ruang Laut dan Pesisir Deputi Sumber Daya Maritim, Muhammad Rasman Manafi mengatakan Politeknik Pertambangan akan dibangun pada Januari 2021, pihaknya mengawal terkait izin pembangunannya.

"Artinya, kita minta kolaborasi swasta dan pemerintah daerah itu ada di dalam pembangunan Politeknik yang rencananya kita dorong dalam skala internasional," katanya.

Ia mengatakan telah meninjau lahan yang disiapkan oleh Pemda Konawe seluas 25 hektare untuk kawasan pendidikan, sedangkan PT VDNI menyiapkan pengembangan Politeknik seluas 1 hektare di dalam kawasan pertambangan.

Pihaknya berharap universitas lokal seperti Universitas Halu Oleo (UHO), Universitas Lakidende dan Universitas 19 November Kolaka, masuk dalam kolaborasi penyusunan kurikulum Politeknik.



Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe Ferdinand Sapan berharap dalam penyusunan kurikulum Politeknik Pertambangan nantinya agar melibatkan universitas yang ada di kabupaten itu

"Terkait dengan Politeknik prinsipnya pemerintah daerah Konawe siap mendukung. Sehingga, psikologis masyarakat dan teman-teman kampus yang ada di wilayah kami merasa memiliki Politeknik itu," katanya.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024