Jakarta (ANTARA) - Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan bahwa kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) mengeluarkan biaya sekitar Rp65 juta per bulan untuk memberikan pelatihan bela diri dan merakit bom bagi para anggota JI.

Untuk satu angkatan yang dilatih di Sasana Bela Diri di Ungaran, Jawa Tengah, diketahui berlangsung selama enam bulan.

"Setiap bulan itu mengeluarkan biaya sekitar Rp65 juta untuk bayar pelatih, makan selama pelatihan, beli obat-obatan dan sebagainya," kata Irjen Argo di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Senin.

Informasi tersebut didapat dari pengakuan salah satu pelatih di Sasana Bela Diri di Ungaran yakni Joko Priyono alias Karso yang saat ini berstatus narapidana.

Usai dinyatakan lulus pelatihan di sasana bela diri, para anggota JI akan dikirim ke Suriah untuk bergabung dengan organisasi teroris Jabhah Nusrah guna melanjutkan pelatihan militer di negara tersebut.

Sebelumnya Densus 88 Antiteror Polri menemukan sebuah sasana bela diri di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, yang diketahui merupakan milik kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI).

Kelompok JI memiliki 12 lokasi serupa di Jawa Tengah. "Salah satunya ada di Ungaran," tutur Argo.

Sasana bela diri di Ungaran tersebut berbentuk beberapa rumah villa. Tempat tersebut digunakan untuk pelatihan bela diri kelompok JI.



Tak hanya bela diri, di sasana juga diajarkan cara merakit bom dan bagaimana menghadapi penyergapan.

Pewarta : Anita Permata Dewi
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024