Kendari (ANTARA) - Badan kependudukan dan keluarga berencana nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara menggelar kegiatan genre mission dalam rangka merencanakan kehidupan berkeluarga bagi remaja tahun 2020.
Kegiatan yang berlangsung sehari tersebut dibuka oleh Kepala BKKBN Sultra, Asmar yang diikuti 160 peserta bertempat pada salah satu Hotel ternama di Kendari, Sabtu.
Asmar mengapresiasi semangat dan kreativitas remaja Sulawesi Tenggara yang tergabung dalam genre karena telah meraih berbagai prestasi tingkat nasional.
"Ini terbukti bahwa tahun ini remaja kita melalui genre berhasil menjadi juara 1 lomba Tik Tok tingkat nasional dan 2 tahun yang lalu genre Sulawesi Tenggara juga pernah meraih hidup layanan masyarakat," kata Asmar.
Asmar berharap, semoga ke depan para remaja melalui Genre tetap lebih aktif, kreatif dan inovatif sehingga bisa menampilkan yang terbaik , tidak hanya di daerah tetapi juga di tingkat nasional.
"Caranya Remaja harus hindari tiga hal yakni hindari seks pranikah, hindari pernikahan dini dan napza maka bisa menyelamatkan generasi kita," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan Genre Mission, Wiwit Imbarmawati, mengatakan tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah menyiapkan remaja sebagai calon penduduk usia Produktif agar mampu menjadi aktor/pelaku pembangunan serta menyiapkan remaja sebagai calon orang tua agar mampu membangun keluarga berkualitas sehingga melahirkan generasi yang juga berkualitas.
"Ikon Generasi Berencana atau GenRe merupakan representasi dari remaja yang memiliki perencanaan dalam mempersiapkan dan melewati lima transisi kehidupan remaja, yaitu mempraktik kan hidup bersih dan sehat, melanjutkan pendidikan, memulai berkarir, menjadi anggota masyarakat yang baik, serta membangun keluarga yang berkuaiitas," katanya.
Disebutkan, harapan dari kegiatan ini adalah remaja dapat merencanakan masa depan dan penyiapan kehidupan berkeluarga dengan baik dan terencana.
"Meningkatkan indeks Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Melalui Pemanfaatan Media Ramah Remaja. Meningkatkan Median Usia Kawin Pertama Pada Remaja Lakilaki dan Perempuan serta Menurunkan ASFR 15-19 Tahun termasuk menurunkan angka kelahiran yang tidak diinginkan," pungkasnya.