Kendari (ANTARA) - Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Baubau, Sulawesi Tenggara telah merenovasi 607 rumah tidak layak huni (RTLH) selama tahun 2020.

Perbaikan rumah warga berpenghasilan rendah ini dilakukan melalui program bedah rumah, kata Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Baubau, Yulia Widiarti melalui pesan WhatsApp yang diterima, Kamis.

Program bedah rumah tersebut berasal dari berbagai sumber anggaran meliputi APBD Kota, APBD Provinsi, dan Kementrian PUPR. Kemudian, bantuan luar negeri, dana aspirasi serta dana alokasi khusus (DAK).

"Jadi jumlah keseluruhan rumah yang telah direnovasi dari berbagai sumber anggaran itu ada 607 rumah "ungkap Yulia.

Saat ini kata dia, hampir seluruh RTLH yang mendapat bantuan bedah rumah sudah tuntas direnovasi. Tersisa tinggal beberapa unit saja yang bersumber dari DAK dan APBD Kota, masih sementara tahap pengerjaan.

"Kalau yang dari Kementrian baik itu reguler ataupun bantuan luar negeri sudah 100 persen. Yang sekarang ini sementara (dikerja) dari DAK. Karena ini baru mulai pencairan dananya sekitar bulan delapan. Tapi sekarang tinggal progres fisik dilapangan begitu juga APBD Kota," terangnya.
  Salah satu program bedah rumah Kecamatan Rarowatu Tengah Kabupaten Bombana, Sultra. (Foto ANTARA/Azis Senong)
Yuli Widiarti mengatakan untuk sebaran lokasi program bedah rumah ini tiap tahunnya berbeda-berbeda kelurahan. Tergantung sumber dana yang didapatkan dan merujuk data RTLH.

"Jadi kami kalau mengusulkan lagi tahun depan, kita lihat lagi wilayah mana yang belum mendapatkan sama sekali atau wilayah itu sudah dapat tapi masih sedikit. Itu kita lihat didata RTLHnya kami. Jadi harapannya (program ini) bisa tersebar diseluruh kelurahan," jelasnya.

Yuli menambahkan, berdasarkan data RLTH Kota Baubau yang diperbaharui tahun 2015, tercatat kurang lebih ada 7.000 rumah tidak layak huni. Dari jumlah itu, sekira 2.000 lebih RTLH berhasil direnovasi.

Oleh itu pihaknya terus berupaya agar semua RTLH yang tersebar disemua kelurahan dapat tersentuh bantuan. Terlebih, tidak menutup kemungkinan bila data RTLH di perbaharui, bisa akan bertambah lagi jumlahnya.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024