Toronto (ANTARA) - Jaksa penuntut umum Kanada akan meminta pengadilan untuk mengabaikan pernyataan tertulis mantan pengacara pemerintah Amerika Serikat yang diserahkan oleh tim hukum Kepala Bagian Keuangan (CFO) Huawei Meng Wanzhou dalam kasus ekstradisi AS.
Permintaan pengabaian pernyataan tertulis ahli itu dilakukan dengan alasan bahwa pernyataan itu "tidak relevan" dan "tidak perlu", demikian menurut dokumen yang dirilis pada Rabu (2/12).
Dalam pernyataan tertulis itu yang diajukan pada Juli, pengacara Gedung Putih Michael Gottlieb bersaksi bahwa Presiden AS Donald Trump telah meninggalkan kebijakan hukum yang telah lama dirancang untuk mempromosikan "administrasi peradilan yang tidak memihak", dengan komentar Trump yang mengatakan bahwa ia bersedia menggunakan Meng sebagai alat tawar-menawar dalam pembicaraan perdagangan dengan China.
Michael Gottlieb merupakan pengacara Gedung Putih saat di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama.
Pengacara Meng berpendapat bahwa ekstradisi harus dibatalkan sebagian karena kasus terhadap Meng di Amerika Serikat dinodai oleh campur tangan politik. Pengacara Meng merujuk pada komentar dari Trump tentang ekstradisi CFO Huawei itu.
CFO Huawei Meng Wanzhou ditangkap pada Desember 2018 atas surat perintah dari Amerika Serikat. Dia menghadapi tuduhan penipuan bank karena diduga menyesatkan HSBC tentang transaksi bisnis Huawei Technologies Co Ltd di Iran, yang menyebabkan bank tersebut melanggar sanksi AS.
Meng, 48, mengatakan dia tidak bersalah dan berjuang melawan ekstradisi dirinya ke AS saat masih terus menjalani tahanan rumah di Vancouver, Kanada.
Dalam pengajuan tertanggal 3 November, jaksa penuntut Kanada menegaskan bahwa bukti pernyataan tertulis Michael Gottlieb harus dihapus dari catatan dengan alasan bahwa itu adalah "bukti pendapat ahli yang tidak dapat diterima" yang "tidak relevan" dan "tidak perlu" untuk kasus Meng.
"Masalah faktual utama yang timbul dari tuduhan (Meng) adalah apakah pernyataan tertentu oleh pejabat asing telah ... berprasangka buruk terhadap integritas sistem peradilan Kanada," tulis jaksa penuntut umum Kanada.
Kesaksian tertulis Gottlieb itu akan meminta pengadilan untuk "tidak hanya menentukan apakah para pejabat asing telah mematuhi prinsip-prinsip hukum di negara lain" tetapi juga "meninjau perilaku mereka sehubungan dengan kebijakan dan norma internal pemerintah".
"Pengadilan ini tidak memiliki keahlian untuk melakukan penyelidikan semacam itu," tulis jaksa penuntut Kanada.
Jaksa penuntut umum Kanada akan mengajukan permintaan pengabaian pernyataan ahli di Mahkamah Agung British Columbia pada Senin, ketika kesaksian saksi ahli dalam kasus tersebut dilanjutkan.
Gottlieb adalah mitra di firma hukum internasional Willkie Farr & Gallagher LLP di Washington.
Terkait perkembangan kasus Meng itu, pejabat Huawei belum dapat dihubungi untuk memberikan komentar.
Jaksa penuntut umum Kanada menuduh pengacara Meng mencoba mengajukan agar kasus Meng di Amerika Serikat dapat disidangkan di pengadilan Kanada. Namun, tuduhan itu telah dibantah oleh pengacara Meng.
Kasus ekstradisi CFO Huawei Meng Wanzhou dijadwalkan selesai pada April 2021, meskipun ada potensi banding di kedua pihak yang berarti kasus tersebut dapat berlarut-larut selama bertahun-tahun.
Sumber: Reuters
Permintaan pengabaian pernyataan tertulis ahli itu dilakukan dengan alasan bahwa pernyataan itu "tidak relevan" dan "tidak perlu", demikian menurut dokumen yang dirilis pada Rabu (2/12).
Dalam pernyataan tertulis itu yang diajukan pada Juli, pengacara Gedung Putih Michael Gottlieb bersaksi bahwa Presiden AS Donald Trump telah meninggalkan kebijakan hukum yang telah lama dirancang untuk mempromosikan "administrasi peradilan yang tidak memihak", dengan komentar Trump yang mengatakan bahwa ia bersedia menggunakan Meng sebagai alat tawar-menawar dalam pembicaraan perdagangan dengan China.
Michael Gottlieb merupakan pengacara Gedung Putih saat di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama.
Pengacara Meng berpendapat bahwa ekstradisi harus dibatalkan sebagian karena kasus terhadap Meng di Amerika Serikat dinodai oleh campur tangan politik. Pengacara Meng merujuk pada komentar dari Trump tentang ekstradisi CFO Huawei itu.
CFO Huawei Meng Wanzhou ditangkap pada Desember 2018 atas surat perintah dari Amerika Serikat. Dia menghadapi tuduhan penipuan bank karena diduga menyesatkan HSBC tentang transaksi bisnis Huawei Technologies Co Ltd di Iran, yang menyebabkan bank tersebut melanggar sanksi AS.
Meng, 48, mengatakan dia tidak bersalah dan berjuang melawan ekstradisi dirinya ke AS saat masih terus menjalani tahanan rumah di Vancouver, Kanada.
Dalam pengajuan tertanggal 3 November, jaksa penuntut Kanada menegaskan bahwa bukti pernyataan tertulis Michael Gottlieb harus dihapus dari catatan dengan alasan bahwa itu adalah "bukti pendapat ahli yang tidak dapat diterima" yang "tidak relevan" dan "tidak perlu" untuk kasus Meng.
"Masalah faktual utama yang timbul dari tuduhan (Meng) adalah apakah pernyataan tertentu oleh pejabat asing telah ... berprasangka buruk terhadap integritas sistem peradilan Kanada," tulis jaksa penuntut umum Kanada.
Kesaksian tertulis Gottlieb itu akan meminta pengadilan untuk "tidak hanya menentukan apakah para pejabat asing telah mematuhi prinsip-prinsip hukum di negara lain" tetapi juga "meninjau perilaku mereka sehubungan dengan kebijakan dan norma internal pemerintah".
"Pengadilan ini tidak memiliki keahlian untuk melakukan penyelidikan semacam itu," tulis jaksa penuntut Kanada.
Jaksa penuntut umum Kanada akan mengajukan permintaan pengabaian pernyataan ahli di Mahkamah Agung British Columbia pada Senin, ketika kesaksian saksi ahli dalam kasus tersebut dilanjutkan.
Gottlieb adalah mitra di firma hukum internasional Willkie Farr & Gallagher LLP di Washington.
Terkait perkembangan kasus Meng itu, pejabat Huawei belum dapat dihubungi untuk memberikan komentar.
Jaksa penuntut umum Kanada menuduh pengacara Meng mencoba mengajukan agar kasus Meng di Amerika Serikat dapat disidangkan di pengadilan Kanada. Namun, tuduhan itu telah dibantah oleh pengacara Meng.
Kasus ekstradisi CFO Huawei Meng Wanzhou dijadwalkan selesai pada April 2021, meskipun ada potensi banding di kedua pihak yang berarti kasus tersebut dapat berlarut-larut selama bertahun-tahun.
Sumber: Reuters