Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan rata-rata Nilai Tukar Petani (NTP) Sultra pada November 2020 tercatat 96,80 atau mengalami penurunan sebesar 0,22 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 97,01.

Kepala BPS Sultra Agnes Widiastuti dalam Live Streaming di Kendari, Selasa menyebutkan, NTP yang dihitung dalam setiap bulan itu meliputi beberapa NTP masing-masing subsektor tercatat sebagai berikut Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) 97,58 dan Subsektor Hortikultura (NTPH) 103,00.

Kemudian Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 93,32, Subsektor Peternakan (NTPT) 103,37, dan Subsektor Perikanan (NTNP) 98,74. Sedangkan Indeks NTP Nasional sebesar 102,86 atau naik sebesar 0,60 persen dari sebelumnya 102,25.

Ia mengatakan pada November 2020 secara nasional 26 provinsi mengalami kenaikan NTP, sedangkan delapan provinsi lainnya mengalami penurunan NTP.

Kenaikan tertinggi tercatat di Provinsi Riau yaitu sebesar 3,00 persen, sedangkan penurunan terbesar tercatat di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 0,59 persen. Pada November 2020 Sulawesi Tenggara tercatat mengalami inflasi perdesaan.
  Grafik perkembangan Nilai Tukar Petani Sultra yang terjadi pada bulan November 2020 yang dirilis BPSA Sultra di Kendari, Selasa. (Foto ANTARA/Azis Senong)

Hal ini terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada subkelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen, subsektor perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08 persen, subkelompok transportasi sebesar 0,19 persen, serta subkelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,01 persen.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024