Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mulai melakukan uji usap antigen kepada para pelaku dunia usaha baik perhotelan, rumah makan dan lainnya sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.

Sekretaris Daerah Kota Kendari Nahwa Umar, di Kendari, Ahad, mengatakan para pelaku usaha penting dilakukan uji usap, untuk memastikan mereka tidak terinfeksi virus COVID-19, karena dunia usaha diperbolehkan membuka usahanya untuk mendongkrok atau membangkitkan ekonomi.

"Kita harus bangkitkan ekonomi, ini harus hidup. Tidak boleh ada yang tutup hotel, restoran, rumah makan, usaha hiburan, ndak boleh ada yang tutup. Makanya kita ingin supaya mereka sukarela mau karyawannya itu di-rapid, di-swab antigen," kata Nahwa.

Nahwa mengatakan, pemerintah kota telah mengirimkan jadwal uji usap kepada para pelaku usaha swasta, dimana jadwal uji usap ditetapkan sejak Senin (23/11) lalu, namun ia menyayangkan karena hingga saat ini pihak pelaku usaha belum merespon hal tersebut.

"Sampai sekarang belum ada balasan dari mereka. Kita sudah kirim jadwalnya, kita tetapkan kemarin sebenarnya mulai tanggal 23 November 2020. Bahkan kita mulai dari hari Senin (23/11) kemarin. Tapi belum ada yang mendaftar," ujar Nahwa.

Ia berharap, para pelaku usaha dapat berpartisipasi dan sukarela terhadap upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi.

Ia juga mengatakan bahwa pemerintah kota menargetkan bisa melakukan uji usap antigen kepada para pelaku usaha minimal 250 per hari. Bahkan jika lebih dari jumlah itu, lanjut Nahwa, pemerintah kota akan bersyukur terhadap hal tersebut.

"Makanya kita minta mohon secepatnya menyampaikan karyawannya yang mau di antigen supaya kita menyusun dalam satu hari itu misalnya hotel apa, karena kita sudah bisa prediksi 250 orang ke atas," katanya.

Kata Nahwa, pemerintah kota tidak menarget atau membatasi jumlah pelaku usaha yang akan dilakukan uji usap. Namun, semua pelaku usaha harus melakukan uji usap sehingga bisa memastikan aman bagi dirinya sendiri dan orang lain.

"Nanti kalau kami sudah siapkan APD, sudah persiapkan semuanya, tahu tahu tidak ada yang datang kan rugi, kalau antigen di tempat lain itu satu juta lebih saya kira," pungkas Nahwa.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024