Kendari (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kegiatan Rapat Pengendalian Program (Radalgram) Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) per data hingga Oktober 2020.
Kegiatan ini dipimpin oleh kepala Perwakilan BKKBN Sultra, Asmar dan didampingi oleh Analis Kebijakan Ahli Madya/Koordinator Bidang Adpin BKKBN Sultra, Agus Salim, dilaksanakan di Kendari, Jumat.
Asmar mengatakan, kegiatan Radalgram tersebut dilaksanakan untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana di Provinsi Sultra hingga Oktober 2020.
"Inti kegiatan ini bertujuan untuk memotret hasil capaian program maupun realisasi anggaran," kata Asmar di hadapan seluruh kepala Dinas Dalduk dan KB kabupaten kota yang menjadi peserta kegiatan tersebut.
Asmar menekankan pencapaian target indikator kinerja program Bangga Kencana 2020 di Sultra tentunya memerlukan terobosan terobosan kegiatan yang efektif dalam memenuhi target tersebut.
"Yang terutama adalah koordinasi lintas sektor antara Perwakilan BKKBN Provinsi Sultra dengan OPD-KB dan beberapa lintas sektor instansi terkait agar segera dapat meningkatkan capaian capaian tersebut," katanya.
Sementara itu, Agus Salim, melaporkan bahwa capaian peserta KB baru mulai Januari hingga Oktober 2020 sebanyak 79,24 persen atau 58.364 akseptor dari target 73.654 akseptor.
"Capaian terbanyak katanya yakni menggunakan metode suntik sebanyak 23.886 orang, kemudian menggunakan PIL sebanyak 20.083 orang, kemudian menggunakan metode implant sebanyak 11.027 orang.
Sementara untuk metode IUD sebanyak 1.186 orang, MOW 458 orang, KB pria MOP sebanyak 18 orang, gunakan kondom 1.706 orang.
Dari 17 kabupaten kota di Sultra katanya, pencapaian tertinggi dari target masing-masing adalah Kabupaten Muna yakni 100,19 persen, Kolaka Utara 95,73 persen, Kota Kendari 89,61 persen, Kolaka Timur 87,09 persen, Buton Selatan 86,39 persen, Konawe Kepulauan 84,44 persen.
Kemudian Kabupaten Buton 82,45 persen, Kota Baubau 79,06 persen, Kolaka 78,75 persen, Buton Tengah 78,66 persen, Konawe Utara 76,76 persen, Konawe 75,65 persen, Konawe Selatan 74,43 persen, Bombana 72,27 persen, Buton Utara 70,14 persen, Muna Barat 62,85 persen dan Wakatobi sebanyak 51,77 persen.
Agus juga menyebutkan pencapaian peserta KB aktif hingga Oktober tahun 2020 sudah melebihi target yakni sebesar 117,36 persen atau 336.292 akseptor dari target 286.551 akseptor.
Sementara stok alat obat dan kontrasepsi (Alokon) hingga Oktober 2020 yakni untuk IUD sebanyak 1.122 unit, kondom 3.319 lusin, Implant 2.990 set, suntikan 92.504 vial dan PIL 164.501 strip.
"Harapan kita semua semoga dengan waktu yang sebentar lagi kita dapat mencapai seluruh target yang telah ditetapkan, tentunya dengan komitmen yang kuat dan penyamaan persepsi serta komunikasi yang efektif maka hal tersebut pasti dapat terwujud," pungkas Agus Salim.
Kegiatan ini dipimpin oleh kepala Perwakilan BKKBN Sultra, Asmar dan didampingi oleh Analis Kebijakan Ahli Madya/Koordinator Bidang Adpin BKKBN Sultra, Agus Salim, dilaksanakan di Kendari, Jumat.
Asmar mengatakan, kegiatan Radalgram tersebut dilaksanakan untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana di Provinsi Sultra hingga Oktober 2020.
"Inti kegiatan ini bertujuan untuk memotret hasil capaian program maupun realisasi anggaran," kata Asmar di hadapan seluruh kepala Dinas Dalduk dan KB kabupaten kota yang menjadi peserta kegiatan tersebut.
Asmar menekankan pencapaian target indikator kinerja program Bangga Kencana 2020 di Sultra tentunya memerlukan terobosan terobosan kegiatan yang efektif dalam memenuhi target tersebut.
"Yang terutama adalah koordinasi lintas sektor antara Perwakilan BKKBN Provinsi Sultra dengan OPD-KB dan beberapa lintas sektor instansi terkait agar segera dapat meningkatkan capaian capaian tersebut," katanya.
Sementara itu, Agus Salim, melaporkan bahwa capaian peserta KB baru mulai Januari hingga Oktober 2020 sebanyak 79,24 persen atau 58.364 akseptor dari target 73.654 akseptor.
"Capaian terbanyak katanya yakni menggunakan metode suntik sebanyak 23.886 orang, kemudian menggunakan PIL sebanyak 20.083 orang, kemudian menggunakan metode implant sebanyak 11.027 orang.
Sementara untuk metode IUD sebanyak 1.186 orang, MOW 458 orang, KB pria MOP sebanyak 18 orang, gunakan kondom 1.706 orang.
Dari 17 kabupaten kota di Sultra katanya, pencapaian tertinggi dari target masing-masing adalah Kabupaten Muna yakni 100,19 persen, Kolaka Utara 95,73 persen, Kota Kendari 89,61 persen, Kolaka Timur 87,09 persen, Buton Selatan 86,39 persen, Konawe Kepulauan 84,44 persen.
Kemudian Kabupaten Buton 82,45 persen, Kota Baubau 79,06 persen, Kolaka 78,75 persen, Buton Tengah 78,66 persen, Konawe Utara 76,76 persen, Konawe 75,65 persen, Konawe Selatan 74,43 persen, Bombana 72,27 persen, Buton Utara 70,14 persen, Muna Barat 62,85 persen dan Wakatobi sebanyak 51,77 persen.
Agus juga menyebutkan pencapaian peserta KB aktif hingga Oktober tahun 2020 sudah melebihi target yakni sebesar 117,36 persen atau 336.292 akseptor dari target 286.551 akseptor.
Sementara stok alat obat dan kontrasepsi (Alokon) hingga Oktober 2020 yakni untuk IUD sebanyak 1.122 unit, kondom 3.319 lusin, Implant 2.990 set, suntikan 92.504 vial dan PIL 164.501 strip.
"Harapan kita semua semoga dengan waktu yang sebentar lagi kita dapat mencapai seluruh target yang telah ditetapkan, tentunya dengan komitmen yang kuat dan penyamaan persepsi serta komunikasi yang efektif maka hal tersebut pasti dapat terwujud," pungkas Agus Salim.