Kendari (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Melalui ketua Komisi VIII DPR RI dan Kementerian Agama RI melalui Sekjen Kemenag RI, Prof Nizar Ali, menyatakan dukungan penuh percepatan alih status Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Kendari.
Dua pejabat pusat tersebut menyatakan dukungan dihadapan sivitas akademika IAIN Kendari pada acara wisuda IAIN Kendari, disalah satu hotel ternama Kendari, Sabtu.
Sekjen Kemenag mengatakan, IAIN Kendari sudah pantas meningkatkan status menjadi UIN Kendari, tetapi tetap memperhatikan beberapa ketentuan yang menjadi syarat selama dalam proses peralihan.
"Misalnya terkait ketersediaan guru besar yang harus berjumlah empat, Kemenag RI akan memberikan kemudahan, kemudian kami akan melakukan kontrol terhadap kualitas Pascasarjana," katanya.
Prof Nizar mengaku, secara pribadi juga siap membantu IAIN Kendari jika dibutuhkan dalam proses peralihan status tersebut.
"Keilmuan saya dalam bidang ini diakui karena bukan hanya Assesor PTKIN tapi BAN-PT juga, sehingga kalau IAIN Kendari butuh bantuan saya, maka dengan senang hati saya siap membantu," katanya.
Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto, mengatakan secara kelembagaan sangat mendukung dan senantiasa memberikan suport tentang peralihan status dari IAIN menjadi UIN Kendari.
"Ini harus didukung, agar ke depan lembaga pendidikan ini bisa lebih memaksimalkan fungsinya dalam mencetak generasi-generasi yang handal untuk membangun daerah dan memajukan bangsa," katanya.
Rektor IAIN Kendari,. Prof Dr Faizah Binti Awad, mengapresiasi dukungan dan suport dua pejabat pusat yang terkait tersebut atas percepatan peralihan IAIN Kendari menjadi UNI Kendari.
"Di tengah keterbatasan kami selama ini akibat Pandemi COVID-19, bukan menjadi penghalang pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan. IAIN terus berusaha untuk mewujudkan alih fungsi dari IAIN menjadi UIN Kenari. Semoga tahun 2001 sudah mendapat persetujuan dari Menteri Agama sehingga bisa menjadi UIN Kenari," katanya.
Kalau hal itu sudah terwujud kata dia, maka tentunya tidak terlepas dari dukungan seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara seperti dukungan rekomendasi Gubernur Sultra, DPRD Sultra, Wali Kota Kendari, Bupati Konawe Selatan, organisasi masyarakat dan keagamaan, sivitas akademika IAIN Kendari dan seluruh pihak terkait.
"Oleh karena itu saya selaku pimpinan IAIN Kendari mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya. Karena dengan peralihan status menjadi UIN Kendari, maka semakin besar peluang kami menjadikan UIN Kendari menjadi pusat kajian Islam terbesar di Sultra, Selanjutnya membuka peluang mewujudkan UIN Kendari sebagai pusat moderasi beragama di Sultra," pungkasnya.
Dua pejabat pusat tersebut menyatakan dukungan dihadapan sivitas akademika IAIN Kendari pada acara wisuda IAIN Kendari, disalah satu hotel ternama Kendari, Sabtu.
Sekjen Kemenag mengatakan, IAIN Kendari sudah pantas meningkatkan status menjadi UIN Kendari, tetapi tetap memperhatikan beberapa ketentuan yang menjadi syarat selama dalam proses peralihan.
"Misalnya terkait ketersediaan guru besar yang harus berjumlah empat, Kemenag RI akan memberikan kemudahan, kemudian kami akan melakukan kontrol terhadap kualitas Pascasarjana," katanya.
Prof Nizar mengaku, secara pribadi juga siap membantu IAIN Kendari jika dibutuhkan dalam proses peralihan status tersebut.
"Keilmuan saya dalam bidang ini diakui karena bukan hanya Assesor PTKIN tapi BAN-PT juga, sehingga kalau IAIN Kendari butuh bantuan saya, maka dengan senang hati saya siap membantu," katanya.
Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto, mengatakan secara kelembagaan sangat mendukung dan senantiasa memberikan suport tentang peralihan status dari IAIN menjadi UIN Kendari.
"Ini harus didukung, agar ke depan lembaga pendidikan ini bisa lebih memaksimalkan fungsinya dalam mencetak generasi-generasi yang handal untuk membangun daerah dan memajukan bangsa," katanya.
Rektor IAIN Kendari,. Prof Dr Faizah Binti Awad, mengapresiasi dukungan dan suport dua pejabat pusat yang terkait tersebut atas percepatan peralihan IAIN Kendari menjadi UNI Kendari.
"Di tengah keterbatasan kami selama ini akibat Pandemi COVID-19, bukan menjadi penghalang pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan. IAIN terus berusaha untuk mewujudkan alih fungsi dari IAIN menjadi UIN Kenari. Semoga tahun 2001 sudah mendapat persetujuan dari Menteri Agama sehingga bisa menjadi UIN Kenari," katanya.
Kalau hal itu sudah terwujud kata dia, maka tentunya tidak terlepas dari dukungan seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara seperti dukungan rekomendasi Gubernur Sultra, DPRD Sultra, Wali Kota Kendari, Bupati Konawe Selatan, organisasi masyarakat dan keagamaan, sivitas akademika IAIN Kendari dan seluruh pihak terkait.
"Oleh karena itu saya selaku pimpinan IAIN Kendari mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya. Karena dengan peralihan status menjadi UIN Kendari, maka semakin besar peluang kami menjadikan UIN Kendari menjadi pusat kajian Islam terbesar di Sultra, Selanjutnya membuka peluang mewujudkan UIN Kendari sebagai pusat moderasi beragama di Sultra," pungkasnya.