Kolaka (ANTARA) - Seorang pasien suspek COVID-19 di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, meninggal dunia setelah dua hari dirawat di
Rumah sakit Benyamin Guluh daerah setempat.

Juru bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kolaka, dr Muhammad Aris melalui siaran pers yang diterima di Kolaka, Jumat, mengatakan pasien tersebut didiagnosa menderita sejumlah penyakit lainnya saat dirawat selama dua hari di ruang isolasi.

“Telah meninggal dunia seorang laki-laki (63 tahun), dengan diagnosis pasien probable dan telah makamkan secara protokol COVID-19. Adapun kronologoisnya, pada tanggal 3 November 2020, pasien masuk RS dengan keluhan nyeri punggung dan nyeri perut, kemudian setelah diagnosis pasien tersebut menderita jantung koroner dan ada riwayat stroke serta hipertensi," katanya.



Kemudian, lanjut Aris, setelah diperiksa di laboratorium ada kelainan darah, yaitu peningkatan jumlah sel darah putih dan dari hasil tes cepat yang bersangkutan dinyatakan reaktif.

Namun, kata dia, saat dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Benyamin Guluh kondisi pasien terus memburuk, dan Jumat sekitar pukul 03.00 wita waktu setempat pasien meninggal dunia.

“Saat dirawat di ruang isolasi, kondisi pasien semakin melemah, sekitar pukul 03.00 wita dini hari pasien dinyatakan meninggal oleh dokter RSBG,” ungkap Aris.

Aris menjelaskan pasien yang beralamat di desa Meura, Kecamatan Samaturu itu kemudian dipulangkan untuk dimakamkan sesuai protokol kesehatan setelah dilakukan komunikasi dengan keluarga pasien.

Dengan bertambahnya kasus kematian tersebut, jumlah pasien probable COVID-19 yang meninggal dunia di Kabupaten Kolaka bertambah menjadi sembilan kasus.


Aris juga mengingatkan kepada seluruh warga untuk senantiasa menjaga protokol kesehatan agar terhindar dari penyebaran virus corona dengan mengikuti protokol kesehatan.

Pewarta : Darwis Sarkani
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024