Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara bakal melakukan uji coba pembukaan sekolah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi COVID-19.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir di Kendari Rabu mengatakan uji coba belajar tatap muka tersebut bakal dilakukan pada bulan Desember 2020 atau Januari 2021.
"Kita memang sudah merencanakan untuk membuka satu dua sekolah. Tadi sudah saya perintahkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Kendari untuk mengevaluasi sekolah yang mengajukan, karena sekolah yang paling siaplah yang akan menjadi motor pelaksanaan pembelajaran tatap muka," kata Sulkarnain.
Ia mengatakan saat ini sudah ada delapan sekolah yang telah mengajukan dan dalam tahap verifikasi, kemudian ada enam sekolah yang masih dalam proses pengajuan.
Meski demikian, Sulkarnain menegaskan, pemerintah bakal memberikan syarat ketat yang harus dipenuhi setiap sekolah yang hendak melakukan proses belajar tatap muka, yakni wajib melakukan uji usap antigen setiap pengurus sekolah, jika hasilnya negatif akan diperbolehkan.
"Selain swab antigen, sekolah akan kita cek fasilitas protokol kesehatannya. Apakah di sekolah itu sudah ada tempat cuci tangan dan fasilitas pendukung lainnya," ujarnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari Makmur membeberkan, berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan tim Dikmudora ada delapan SMP yang dinyatakan siap melakukan uji coba dari jumlah sekolah di Kota Kendari sekitar 40 SMP.
"Dari delapan sekolah yang dinyatakan siap, selanjutnya akan diverifikasi ulang dan ditetapkan dua sekolah yang akan mengikuti uji coba belajar tatap muka. Yang siap ini semuanya sekolah negeri hanya satu swasta, SMP Frater," kata Makmur.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir di Kendari Rabu mengatakan uji coba belajar tatap muka tersebut bakal dilakukan pada bulan Desember 2020 atau Januari 2021.
"Kita memang sudah merencanakan untuk membuka satu dua sekolah. Tadi sudah saya perintahkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Kendari untuk mengevaluasi sekolah yang mengajukan, karena sekolah yang paling siaplah yang akan menjadi motor pelaksanaan pembelajaran tatap muka," kata Sulkarnain.
Ia mengatakan saat ini sudah ada delapan sekolah yang telah mengajukan dan dalam tahap verifikasi, kemudian ada enam sekolah yang masih dalam proses pengajuan.
Meski demikian, Sulkarnain menegaskan, pemerintah bakal memberikan syarat ketat yang harus dipenuhi setiap sekolah yang hendak melakukan proses belajar tatap muka, yakni wajib melakukan uji usap antigen setiap pengurus sekolah, jika hasilnya negatif akan diperbolehkan.
"Selain swab antigen, sekolah akan kita cek fasilitas protokol kesehatannya. Apakah di sekolah itu sudah ada tempat cuci tangan dan fasilitas pendukung lainnya," ujarnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari Makmur membeberkan, berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan tim Dikmudora ada delapan SMP yang dinyatakan siap melakukan uji coba dari jumlah sekolah di Kota Kendari sekitar 40 SMP.
"Dari delapan sekolah yang dinyatakan siap, selanjutnya akan diverifikasi ulang dan ditetapkan dua sekolah yang akan mengikuti uji coba belajar tatap muka. Yang siap ini semuanya sekolah negeri hanya satu swasta, SMP Frater," kata Makmur.