Kendari (ANTARA) - Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sulawesi Tenggara menyiapkan relawan untuk menghadapi potensi bencana alam tahun 2020 hingga awal 2021.

Ketua Pengurus PMI Provinsi Sultra Abdurrahman Shaleh melalui rilis yang diterima di Kendari, Selasa menjelaskan, pada dasarnya organisasi PMI adalah relawan, sehingga saat berada di lapangan tidak ada lagi sekat antar relawan.

Menghadapi potensi bencana alam di penghujung tahun ini hingga awal tahun 2021, kata dia, penting untuk relawan diberikan pembekalan ulang guna menyegarkan kecakapan mereka dalam menjalankan misi sosial.

Mulai dari memberikan pertolongan pertama, mendistribusikan bantuan, evakuasi korban serta proses menghilangkan trauma kepada anak-anak setelah bencana terjadi.

Ia menegaskan bahwa komitmen PMI adalah datang di awal dan pulang di akhir.

"Ini penting untuk memperkuat koordinasi kita. Karena relawan itu tidak bergerak sendiri dan jalan sendiri-sendiri, melainkan satu komando," kata Abdurrahman Shaleh.

Ia menambahkan bahwa saat ini PMI Sultra memiliki 5.600 orang relawan.

Abdurrahman Saleh yang juga Ketua DPRD Sultra itu dari pengalaman tahun sebelumnya bencana banjir dan longsor merupakan yang sering terjadi di Sultra. Sehingga memperkuat koordinasi antar stakeholder penting agar peran PMI terus berjalan dengan baik dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Sebelumnya, Sekretaris PMI Sultra Sahrun Gaus mengatakan, PMI Sultra telah melakukan pelatihan kesiapsiagaan relawan yang melibatkan sebanyak 50 orang dari perwakilan pengurus kabupaten/kota se-Sultra.

Menurut Sahrun, adapun materi yang diberikan dalam pelatihan dibagi dua yakni materi dari eksternal dan internal. Untuk eksternal PMI mendatangkan pemateri dari BPBD Provinsi Sultra dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Kemudian untuk internal ada dua pemateri atau kader PMI Sultra yang telah tersertifikasi nasional.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024