Wanggudu (ANTARA) - Para penyuluh atau petugas lapangan Keluarga Berencana (PLKB), PPKBD dan mitra kerja di Konawe Utara, diberikan pelatihan informasi sistem pencatatan dan pelaporan dalam pelayanan KB gratis serta pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak di masa Pandemi COVID-19.

Kegiatan tersebut digelar oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Konawe Utara, dibuka oleh Pjs Bupati Konawe Utara, Yusuf Mundu, dan pemateri dari BKKBN Sultra yakni Dr Mustakim, M.Si, Agus Salim, SE., MM, dan dr Fithriyani AK., di Aula Graha Kencana Konasara, Wanggudu, Rabu (21/10).
 
Yusuf Mundu mengatakan, Pemerintah Daerah Konawe Utara melihat program kependudukan dalam pembangunan keluarga berencana merupakan indikator penting, dalam meletakkan dasar yang kuat, untuk menjaga dan menjawab tantangan dalam pembangunan sumber daya manusia.

"Program Bangga Kencana merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk membentuk SDM yang tangguh. Demi mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan berkualitas, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Kabupaten Konawe Utara," ujarnya. 

Suksesnya program kependudukan dan keluarga berencana kata dia, tidak terlepas dari dukungan dari pemerintah daerah, partisipasi dari berbagai pihak, serta peran seluruh kader penyuluh KB dan lapisan masyarakat yang turut serta menyukseskan program yang telah di canangkan oleh pemerintah daerah.

"Sehingga, selaku pemerintah daerah kami berharap melalui kegiatan Workshop ini, maka pelaksanaan pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana di Kabupaten Konawe Utara dapat berjalan dengan baik," katanya.

Kepala DPPKB Konawe Utara, Kasim Pagala, menjelaskan workshop pencatatan dan pelaporan tersebut merupakan salah satu hal yang penting, dalam melaksanakan seluruh kegiatan di Dinas Pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana.

"Alhamdulillah, dengan kerja yang maksimal semua PLKB dan kader di lapangan yang tersebar di 13 kecamatan, saat ini laporan pencatatan dan pelaporan bulan Oktober sudah mencapai 80 persen," katanya.

Ia menambahkan, apapun yang dikerjakan tanpa pencatatan dan pelaporan yang baik, maka program tersebut akan sia-sia.

"Terlebih lagi, saat ini sudah menggunakan sistem online, jadi semua data langsung terkoneksi di BKKBN pusat. Sehingga pencapaian program di DPPKB Konut sudah terpantau oleh pusat," pungkasnya.
 

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024