Batauga (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar Sosialisasi dan KIE Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) melalui Pokja Advokasi Daerah di Kabupaten Buton Selatan, Rabu.

Kegiatan yang diikuti lintas sektor lingkup Pemkab Buton Selatan tersebut, dibuka oleh asisten III Setda Buton Selatan, La Ashari, dihadiri Koordinator Bidang KS-PK BKKBN Sultra, Dr H Mustakim, Plt Kadis PP dan KB Buton Selatan, Masyani, S.Ag, Sub Koordinator Advokasi & KIE BKKBN Sultra, Muslimin. 

Asisten III Setda Buton, La Ashari, mengatakan kegiatan tersebut harus didukung secara gotong royong, terutama kegiatan stunting atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.

"Pemda Buton Selatan juga berkomitmen untuk menyukseskan program mencegah terjadinya kasus stunting melalui dukungan program dan anggaran," katanya.

Ia mengaku, peran BKKBN sangat membantu melalui kegiatan Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan yang tentunya harus mendapat dukungan dari semua pihak terutama pemerintah daerah.

"Kita berharap, dengan dukungan semua pihak atau elemen terkait maka angka stunting di Buton Selatan bisa turun," katanya.

Koordinator Bidang KS-PK BKKBN Sultra, Dr H Mustakim, mengatakan untuk mencegah stunting maka BKKBN dalam mensosialisasikan 1000 HPK telah memasang strategi secara bertahap sejak pra nikah-hamil-usia bayi 0-2 tahun, dilanjutkan dengan kegiatan dalam kelompok Bina Keluarga Balita(bawah lima tahun) sebagai penguatannya. 

"Stunting itu tidak hanya tubuh kerdil, tetapi otaknya lemah sehingga mengancam kehidupan masa depannya," katanya.

Untuk itu, Mustakim mengajak semua OPD terkait di Buton Selatan untuk ikut aktif berperan dalam mencegah terjadinya stunting.

"Saya mengajak semua elemen di daerah ini agar bersama sama mencegah anak-anak Buton Selatan terhindar dari stunting," katanya.

Plt Kadis PP dan KB Buton Selatan, Masyani, mengatakan pencehagan angka stunting merupakan komitmen bersama yang penerapannya melalui bina keluarga balita setiap desa dan kelurahan.

"Di Buton Selatan terdapat sekitar 30 kelompok bina keluarga balita yang aktif, sisanya masih dalam proses pembinaan," katanya.


 

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024