Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 pada sepekan terakhir mencatat ada penurunan tren kematian di empat provinsi prioritas dengan kumulatif kasus paling tinggi di Indonesia, yakni DKI Jakarta, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Bali.
"Jadi yang kita lihat di sini adalah perkembangan jumlah kumulatif kematian per minggu," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19 dr Dewi Nur Aisyah dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan data perkembangan tren kematian tersebut, untuk melihat apakah ada kematian yang sangat tinggi dari 10 provinsi prioritas tersebut.
Dari empat provinsi yang mencatatkan tren penurunan kematian, Dewi mengatakan DKI Jakarta sebenarnya mencatatkan kenaikan angka kematian cukup tinggi pada pertengahan sampai akhir September. Namun, pada satu pekan terakhir mencatat penurunan yang sangat luar biasa hingga mencapai 52,4 persen.
"Ini berarti bentuk intervensi yang coba dilakukan dengan memperkuat mulai dari Wisma Atlet, hotel-hotel sudah mulai dipetakan. Ini mulai berjalan dan terlihat efeknya untuk mengurangi kasus dan fatalitas yang ada di rumah sakit-rumah sakit," katanya.
Provinsi Jawa Tengah juga mencatatkan tren penurunan kematian kumulatif cukup baik. Meski di tiga pekan lalu sempat naik, tetapi pada pekan terakhir turun hingga mencapai 57,4 persen. Sulawesi Selatan juga dilaporkan turun jumlah kumulatif tren kematiannya sebesar 46,2 persen. Sementara Provinsi Bali turun tipis 2,6 persen.
Selain tren penurunan, ada juga tren kenaikan kumulatif kematian di antara 10 provinsi yang menjadi prioritas penanganan karena kumulatif kasusnya paling tinggi, yakni Jawa Barat (Jabar), Jawa Timur (Jatim), Kalimantan Selatan (Kalsel), Papua dan, Aceh.
Dari kelima provinsi tersebut, Papua merupakan provinsi yang mencatatkan tren kenaikan kematian kumulatif paling tinggi, yaitu mencapai 187,5 persen. Disusul Aceh yang meningkat 85 persen, Jawa Barat yang naik 29,0 persen, Kalsel 25 persen dan Jawa Timur yang juga meningkat 5,9 persen.
Dewi mencatat bahwa tren angka kematian di Jawa Barat sebenarnya telah meningkat cukup tinggi dalam dua pekan terakhir. Sedangkan di Jawa Timur tren angka kematian juga cukup tinggi, tetapi puncaknya telah tercatat pada beberapa bulan sebelumnya.
"Walaupun terakhir-terakhir sempat naik, kontribusinya sudah bergeser, bukan dari Surabaya yang tertinggi, namun dari kabupaten/kota lainnya," kata dia.
Sementara itu, tren angka kematian di Provinsi Papua sudah sangat tinggi sejak dua pekan terakhir.
"Meskipun kematian di Papua memang kalau dari jumlah absolut tidak terlalu tinggi sebenarnya. Namun, dibandingkan yang biasanya, biasanya itu meninggal 1, 2, 5, atau 6 orang. Tiba-tiba (tren kematiannya) naik tinggi sekali di pekan terakhir," kata Dewi.
Sedangkan Sumatera Utara yang juga termasuk dalam 10 provinsi prioritas penanganan COVID-19, tidak mencatatkan penambahan atau penurunan angka kematian, dan 52,48 persen dari kumulatif kematian di provinsi itu berasal dari Kota Medan.
"Jadi yang kita lihat di sini adalah perkembangan jumlah kumulatif kematian per minggu," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19 dr Dewi Nur Aisyah dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan data perkembangan tren kematian tersebut, untuk melihat apakah ada kematian yang sangat tinggi dari 10 provinsi prioritas tersebut.
Dari empat provinsi yang mencatatkan tren penurunan kematian, Dewi mengatakan DKI Jakarta sebenarnya mencatatkan kenaikan angka kematian cukup tinggi pada pertengahan sampai akhir September. Namun, pada satu pekan terakhir mencatat penurunan yang sangat luar biasa hingga mencapai 52,4 persen.
"Ini berarti bentuk intervensi yang coba dilakukan dengan memperkuat mulai dari Wisma Atlet, hotel-hotel sudah mulai dipetakan. Ini mulai berjalan dan terlihat efeknya untuk mengurangi kasus dan fatalitas yang ada di rumah sakit-rumah sakit," katanya.
Provinsi Jawa Tengah juga mencatatkan tren penurunan kematian kumulatif cukup baik. Meski di tiga pekan lalu sempat naik, tetapi pada pekan terakhir turun hingga mencapai 57,4 persen. Sulawesi Selatan juga dilaporkan turun jumlah kumulatif tren kematiannya sebesar 46,2 persen. Sementara Provinsi Bali turun tipis 2,6 persen.
Selain tren penurunan, ada juga tren kenaikan kumulatif kematian di antara 10 provinsi yang menjadi prioritas penanganan karena kumulatif kasusnya paling tinggi, yakni Jawa Barat (Jabar), Jawa Timur (Jatim), Kalimantan Selatan (Kalsel), Papua dan, Aceh.
Dari kelima provinsi tersebut, Papua merupakan provinsi yang mencatatkan tren kenaikan kematian kumulatif paling tinggi, yaitu mencapai 187,5 persen. Disusul Aceh yang meningkat 85 persen, Jawa Barat yang naik 29,0 persen, Kalsel 25 persen dan Jawa Timur yang juga meningkat 5,9 persen.
Dewi mencatat bahwa tren angka kematian di Jawa Barat sebenarnya telah meningkat cukup tinggi dalam dua pekan terakhir. Sedangkan di Jawa Timur tren angka kematian juga cukup tinggi, tetapi puncaknya telah tercatat pada beberapa bulan sebelumnya.
"Walaupun terakhir-terakhir sempat naik, kontribusinya sudah bergeser, bukan dari Surabaya yang tertinggi, namun dari kabupaten/kota lainnya," kata dia.
Sementara itu, tren angka kematian di Provinsi Papua sudah sangat tinggi sejak dua pekan terakhir.
"Meskipun kematian di Papua memang kalau dari jumlah absolut tidak terlalu tinggi sebenarnya. Namun, dibandingkan yang biasanya, biasanya itu meninggal 1, 2, 5, atau 6 orang. Tiba-tiba (tren kematiannya) naik tinggi sekali di pekan terakhir," kata Dewi.
Sedangkan Sumatera Utara yang juga termasuk dalam 10 provinsi prioritas penanganan COVID-19, tidak mencatatkan penambahan atau penurunan angka kematian, dan 52,48 persen dari kumulatif kematian di provinsi itu berasal dari Kota Medan.