Kendari (ANTARA) - Tim gabungan Basarnas Kendari berhasil menemukan nelayan Edi Purnomo (23) dalam keadaan meninggal dunia yang sebelumnya dilaporkan hilang terseret arus laut saat memanah ikan di Perairan Pulau Malangke Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kepala Basarnas Kendari Arsi Sofingi di Kendari, Rabu, mengatakan korban berhasil ditemukan setelah tiga hari dilakukan operasi pencarian di sekitar lokasi kejadian kecelakaan.
"Pada pukul 11.50 WITA korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar 300 meter dari LKK oleh Tim SAR gabungan," kata Aris melalui rilis Humas Basarnas Kendari.
Aris mengungkapkan setelah ditemukan jenazah korban langsung dievakuasi menuju rumah duka untuk diserahterimakan kepada pihak keluarga.
Operasi pencarian hari ketiga korban turut melibatkan unsur penyelamat Pos SAR Kolaka, penyelam Basarnas Kendari, personel Polair Bombana, Personel Pos AL Bombana, BPBD Bombana, SAR USN Kolaka, club diving Bombana, nelayan sekitar dan keluarga korban.
Alat yang digunakan dalam operasi pencarian yakni empat unit rubber boat milik Pos SAR Kolaka, pos AL Bombana, Polair Bombana dan BPBD Bombana, empat longboat milik masyarakat dan tiga set alat selam milik Basarnas Kendari.
"Dengan ditemukannya korban tersebut, operasi SAR terhadap satu orang yang terseret arus di sekitar perairan Malangke Desa Masaloka Timur Kecamatan Masaloka Raya Kabupaten Bombana dinyatakan selesai dan ditutup. Seluruh unsur yang terlibat kembali ke kesatuannya masing-masing," pungkasnya.
Tim gabungan Basarnas Kendari saat mengevakuasi jasad Edi Purnomo di sekitar Perairan Pulau Malangke
Sebelumnya, tim gabungan Basarnas Kendari melakukan operasi pencarian pada hari pertama Senin (5/10).
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi mengatakan pihaknya menerima informasi kecelakaan tersebut pada hari ini pukul 04.10 WITA dari seorang personel Pos TNI bernama Parman yang melaporkan korban mengalami kecelakaan Minggu (4/10) pukul 18.30 WITA.
Berdasarkan laporan tersebut, pada pukul 04.30 WITA tim penyelamat Pos SAR Kolaka diberangkatkan dengan menggunakan satu unit "rescue truck" membawa satu unit perahu karet beserta peralatan pendukung keselamatan lainnya untuk memberikan bantuan pertolongan.
Pada Minggu (4/10) pukul 17.00 WITA korban berangkat memanah ikan bersama lima orang temannya di sekitar Pulau Malangke Desa Masaloka Timur Kecamatan Masaloka Raya Kabupaten Bombana.
Sekitar pukul 18.30 WITA arus tiba-tiba deras dan menyeret korban, sementara kelima temannya berhasil menyelamatkan diri dan berusaha memberikan pertolongan kepada korban, namun tidak berhasil diselamatkan.
Kepala Basarnas Kendari Arsi Sofingi di Kendari, Rabu, mengatakan korban berhasil ditemukan setelah tiga hari dilakukan operasi pencarian di sekitar lokasi kejadian kecelakaan.
"Pada pukul 11.50 WITA korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar 300 meter dari LKK oleh Tim SAR gabungan," kata Aris melalui rilis Humas Basarnas Kendari.
Aris mengungkapkan setelah ditemukan jenazah korban langsung dievakuasi menuju rumah duka untuk diserahterimakan kepada pihak keluarga.
Operasi pencarian hari ketiga korban turut melibatkan unsur penyelamat Pos SAR Kolaka, penyelam Basarnas Kendari, personel Polair Bombana, Personel Pos AL Bombana, BPBD Bombana, SAR USN Kolaka, club diving Bombana, nelayan sekitar dan keluarga korban.
Alat yang digunakan dalam operasi pencarian yakni empat unit rubber boat milik Pos SAR Kolaka, pos AL Bombana, Polair Bombana dan BPBD Bombana, empat longboat milik masyarakat dan tiga set alat selam milik Basarnas Kendari.
"Dengan ditemukannya korban tersebut, operasi SAR terhadap satu orang yang terseret arus di sekitar perairan Malangke Desa Masaloka Timur Kecamatan Masaloka Raya Kabupaten Bombana dinyatakan selesai dan ditutup. Seluruh unsur yang terlibat kembali ke kesatuannya masing-masing," pungkasnya.
Sebelumnya, tim gabungan Basarnas Kendari melakukan operasi pencarian pada hari pertama Senin (5/10).
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi mengatakan pihaknya menerima informasi kecelakaan tersebut pada hari ini pukul 04.10 WITA dari seorang personel Pos TNI bernama Parman yang melaporkan korban mengalami kecelakaan Minggu (4/10) pukul 18.30 WITA.
Berdasarkan laporan tersebut, pada pukul 04.30 WITA tim penyelamat Pos SAR Kolaka diberangkatkan dengan menggunakan satu unit "rescue truck" membawa satu unit perahu karet beserta peralatan pendukung keselamatan lainnya untuk memberikan bantuan pertolongan.
Pada Minggu (4/10) pukul 17.00 WITA korban berangkat memanah ikan bersama lima orang temannya di sekitar Pulau Malangke Desa Masaloka Timur Kecamatan Masaloka Raya Kabupaten Bombana.
Sekitar pukul 18.30 WITA arus tiba-tiba deras dan menyeret korban, sementara kelima temannya berhasil menyelamatkan diri dan berusaha memberikan pertolongan kepada korban, namun tidak berhasil diselamatkan.