Palangka Raya (ANTARA) - Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun, warga Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, tenggelam di kanal Sungai Kahayan kawasan Jalan Mendawai Ujung diduga saat hendak membuat konten video.
Kapolsek Pahandut Kompol Edia Sutaata di Palangka Raya, Rabu, membenarkan kejadian yang tersebut terjadi pada Selasa (6/10/2020) sekitar pukul 16.00 WIB di kanal Sungai Kahayan saat bocah malang itu berenang di sungai tersebut bersama beberapa orang rekannya.
"Sampai saat ini masih dalam pencarian dan korban tenggelam belum ditemukan tim SAR dan anggota yang berusaha mencari korban tenggelam tersebut," kata Edia.
Edia menjelaskan, sebelum peristiwa itu terjadi, korban bersama teman-temannya sebanyak tujuh orang berangkat dari mushalla Al Huda yang berada di Jalan Kinibalu menuju ke Jalan Mendawai Ujung.
Dia menjelaskan bahwa mereka datang ke lokasi tujuannya dengan niat membuat konten video untuk diunggah ke YouTube. Sesampainya di kawasan Mandawai Ujung korban dan temannya berenang.
Tidak lama kemudian korban berteriak meminta tolong, sehingga teman-temannya berusaha menolong korban dengan berusaha menarik tangannya.
Namun tangannya terlepas dari genggaman tangan salah satu rekannya yang hendak menolong, sehingga korban saat itu langsung tenggelam ke dalam sungai.
"Informasi dari rekannya, korban tenggelam ini tidak bisa berenang, bahkan sampai pukul 20.00 WIB petugas masih melakukan pencarian terhadap jasad korban yang tenggelam itu," bebernya.
Sementara itu, salah satu rekan korban mengatakan mereka memang kerap kali membuat video dan berfoto. Namun pada saat kejadian korban sudah diperingatkan untuk tidak mencebur ke sungai karana airnya dalam dan korban tidak bisa berenang, namun korban tetap bersikeras hingga korban langsung tenggelam seketika saat itu.
"Kami sempat berusaha untuk menyelamatkan namun ia langsung tenggelam. Rencananya kami mau buat video YouTube di situ. Dia itu mengajak berenang padahal dia tidak bisa berenang," kata rekan korban.
Dia menambahkan, awalnya mereka bahkan sempat mengira korban melakukan prank lantaran tangannya berayun-ayun ke atas. Namun ternyata langsung tidak muncul dan sampai sekarang belum diketahui jasadnya dimana.
"Kami kira dia nge-prank, tapi malah badannya tidak muncul lagi. Semoga jasadnya cepat ketemu," ujarnya.
Kapolsek Pahandut Kompol Edia Sutaata di Palangka Raya, Rabu, membenarkan kejadian yang tersebut terjadi pada Selasa (6/10/2020) sekitar pukul 16.00 WIB di kanal Sungai Kahayan saat bocah malang itu berenang di sungai tersebut bersama beberapa orang rekannya.
"Sampai saat ini masih dalam pencarian dan korban tenggelam belum ditemukan tim SAR dan anggota yang berusaha mencari korban tenggelam tersebut," kata Edia.
Edia menjelaskan, sebelum peristiwa itu terjadi, korban bersama teman-temannya sebanyak tujuh orang berangkat dari mushalla Al Huda yang berada di Jalan Kinibalu menuju ke Jalan Mendawai Ujung.
Dia menjelaskan bahwa mereka datang ke lokasi tujuannya dengan niat membuat konten video untuk diunggah ke YouTube. Sesampainya di kawasan Mandawai Ujung korban dan temannya berenang.
Tidak lama kemudian korban berteriak meminta tolong, sehingga teman-temannya berusaha menolong korban dengan berusaha menarik tangannya.
Namun tangannya terlepas dari genggaman tangan salah satu rekannya yang hendak menolong, sehingga korban saat itu langsung tenggelam ke dalam sungai.
"Informasi dari rekannya, korban tenggelam ini tidak bisa berenang, bahkan sampai pukul 20.00 WIB petugas masih melakukan pencarian terhadap jasad korban yang tenggelam itu," bebernya.
Sementara itu, salah satu rekan korban mengatakan mereka memang kerap kali membuat video dan berfoto. Namun pada saat kejadian korban sudah diperingatkan untuk tidak mencebur ke sungai karana airnya dalam dan korban tidak bisa berenang, namun korban tetap bersikeras hingga korban langsung tenggelam seketika saat itu.
"Kami sempat berusaha untuk menyelamatkan namun ia langsung tenggelam. Rencananya kami mau buat video YouTube di situ. Dia itu mengajak berenang padahal dia tidak bisa berenang," kata rekan korban.
Dia menambahkan, awalnya mereka bahkan sempat mengira korban melakukan prank lantaran tangannya berayun-ayun ke atas. Namun ternyata langsung tidak muncul dan sampai sekarang belum diketahui jasadnya dimana.
"Kami kira dia nge-prank, tapi malah badannya tidak muncul lagi. Semoga jasadnya cepat ketemu," ujarnya.