Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi meminta jajaran penyuluh perikanan mengedukasi warga pesisir tentang menangkap ikan ramah lingkungan.

"Keluarga kita warga Bajo yang mendiami wilayah pesisir perlu mendapatkan pendampingan tentang cara-cara menangkap ikan ramah lingkungan " kata Ali Mazi di Kendari, Selasa.

Sultra yang luas wilayahnya 73 persen perairan yang memiliki terumbu karang indah dan keragaman biota laut menyimpan potensi pariwisata luar biasa dibandingkan daerah lain di Tanah Air.

Oleh karena itu, Gubernur Ali Mazi mengajak penyuluh serta pemangku kepentingan lainnya bersinergi mencegah pihak-pihak yang merusak sumber daya perairan, seperti penggunaan bius dan bom rakitan.

"Penggunaan bius, racun sianida dan bom rakitan menangkap ikan merusak lingkungan terumbu karang sebagai sarang ikan dan biota laut lainnya berkembang biak," kata Ali Mazi yang juga Ketua Badan Kerja Sama Gubernur Kepulauan Indonesia.

Ali Mazi menambahkan aparat penegak hukum sesuai kewenangan yang dimiliki juga diharapkan melakukan pembinaan kepada masyarakat pesisir yang memiliki kultur berbeda dengan warga masyarakat di sekitarnya.

Wakil Ketua DPRD Sultra Nursalam Lada mengatakan warga pesisir perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, pengusaha, DPRD dan pihak-pihak lainnya.

"Negara melalui perangkatnya dituntut menghilangkan kesenjangan antarsatu dengan yang lain karena dapat memicu sengketa para pihak," kata politisi PDI Perjuangan.

Penangkapan ikan menggunakan bahan berbahaya terindikasi diskenario orang-orang pemilik modal dengan mengeksploitasi warga pesisir.

"Belum tentu setiap ledakan di laut karena bom rakitan perbuatan warga pesisir yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan. Cari siapa oknum dibalik itu," kata Nursalam.








Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024