Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi bersama Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae berupaya menghadirkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meresmikan langsung Jembatan Bahteramas Teluk Kendari yang ada di ibu kota provinsi itu.

"Insya Allah nanti peresmiannya kita coba dengan Pak Ridwan Bae selaku Wakil Ketua Komisi V DPR RI yang akan mohon waktu kepada Bapak Presiden," kata Ali Mazi disela-sela uji layak fungsi statis dan dinamis jembatan Teluk Kendari, Sabtu.

Ali Mazi mengungkapkan bahwa meskipun untuk menghadirkan orang nomor satu di Indonesia itu merupakan hal yang tidak mudah, apalagi dalam situasi pandemi COVID-19, namun ia menegaskan sebagai gubernur akan berusaha semaksimal mungkin bersama Wakil Ketua Komisi V DPR RI menghadirkan Presiden Joko Widodo di provinsi yang dijuluki Bumi Anoa.

"Bapak Presiden itu kan kebanggaan dan ikon negeri kita, jadi untuk berkunjung ke mana-mana juga tidak mudah. Tapi mungkin dengan doa masyarakat Sulawesi Tenggara, beliau berkehendak. Nah ini tentu kita berdoa bersama. Tapi selaku gubernur dan Pak Ridwan Bae selaku wakil masyarakat Sulawesi Tenggara akan berusaha meminta dan memohon waktu kepada Bapak Presiden," tegas Ali Mazi.

Ali Mazi juga menyampaikan jika Presiden Jokowi hadir pada saat peresmian jembatan Teluk Kendari, maka ia akan sekaligus memberikan persentase terhadap beberapa kegiatan strategis yang diupayakan bersama pemerintah provinsi dan Wakil Ketua Komisi V DPR RI.

"Usaha ini tidak akan berhenti terus-menerus kita akan melakukan demi memenuhi kebutuhan masyarakat Sulawesi Tenggara, yang memang telah diupayakan dan cita-citakan agar Sulawesi Tenggara dapat juga dipandang bahwa Sulawesi Tenggara juga potensi yang begitu besar yang dimiliki, tetapi infrastruktur yang ada juga telah dipenuhi oleh pemerintah pusat," ungkap Ali Mazi.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae menilai bahwa langkah-langkah yang dilakukan oleh Gubernur Sulawesi Tenggara merupakan langkah yang bernilai besar sehingga ia akan terus memberikan dukungan yang luar biasa.

"Memang seorang Gubernur itu harus berpikir besar, yang berpikir kecil-kecil itu kita serahkan kepada kabupaten masing-masing. Yang besar-besar seperti itu penting, memang ini Kalau kita tinjau sejak awal sebetulnya dari aspek ekonomi tidak terlalu menguntungkan. Tetapi bahwa jembatan ini dapat kembali menghidupkan lingkaran kota," ucap Ridwan Bae.
  Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi dan pejabat lainnya saat menghadiri uji layak fungsi statis dan dinamis Jembatan Bahteramas Teluk Kendari, Sabtu (3/10/2020). Ia menyampaikan bahwa jembatan tersebut dapat diresmikan langsung Presiden RI Joko Widodo. (ANTARA/Harianto)


Kata Ridwan Bae, dengan dibangunnya jembatan tersebut dapat bernilai positif karena dapat menyatukan jalur lingkar di Kota Kendari.

"Dengan dibangunnya jembatan ini kemudian adanya pelabuhan new port yang ada di sini, ini akan berarti menyatu kembali, ini menjadi hidup kembali. Oleh karena itu saya ingin minta tepuk tangan (apresiasi) untuk buat Pak La Ode Kaimoeddin (mantan gubernur Sultra), Ali Mazi dan Nur Alam (mantan Gubernur Sultra), karena ketiga toko inilah yang berpikir maju untuk kepentingan daerah kita," kata Ridwan.

Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari, Yohanes Tulak Todingrara mengatakan progres pengerjaan jembatan Bahteramas Teluk Kendari akan rampung 100 persen pada November 2020 mendatang, dimana saat ini baru mencapai 98 persen.

"Jadi progress kita sudah 98 persen, sisa pekerjaan ini tinggal finishing, tinggal pengecatan talud talud akses jalan samping. Kalau struktur pokoknya alhamdulillah sudah terbangun, makanya kita uji statis dan dinamis fungsi hari ini. Target kita mudah-mudahan tuntas 100 persen awal bulan November 2020," kata Yohanes.

Kata dia, jembatan sepanjang 1.348 meter dengan lebar 20 meter yang akan menghubungkan Kecamatan Kendari (utara teluk) dan Kecamatan Abeli (selatan teluk) yang dikerjakan konsorsium PT Pembangunan Perumahan (PP) dan PT Nindya Karya itu maksimal dapat dilalui kendaran hingga maksimal muatan 40 ton.

Dijelaskannya, uji coba layak fungsi statis dan dinamis yang dilakukan selama dua hari Sabtu (3/10) dan Minggu (4/10) dilakukan untuk mengetes struktur jembatan, khususunya dari sisi kekuatan dan keamanannya. Uni ini dilakukan oleh tim ahli dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementrian PUPR.
   

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024