Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulkarnain Kadir mengajak semua pihak agar perduli terhadap penangan masalah gagal tumbuh anak balita akibat kekurangan gizi atau gizi kronis (stunting).

"Walaupun Kota Kendari bukan lokusnya, tapi kita tidak mau lengah kita berupaya maksimal supaya kasus yang ada sekarang bisa kita atasi sebisa mungkin kita tekan lebih rendah lagi angkanya," kata Sulkarnain di sela-sela pertemuan lintas sektor dalam upaya pencegahan stunting tingkat Kota Kendari Tahun 2020, Jumat.

Menurut Sulkarnain, masalah penanganan gizi kronis anak bukan hanya diakibatkan kekurangan asupan gizi tetapi juga persoalan lingkungan serta dipengaruhi oleh kondisi ekonomi suatu keluarga

"Jadi memang penting untuk semuanya untuk menyatukan persepsi untuk bagaimana mengatasi stunting. Mudah-mudahan dengan pertemuan lintas sektor ini nanti semua pihak bisa berkolaborasi mengatasi stunting ini," ujar Sulkarnain.

Dia menyampaikan beberapa upaya pemerintah kota yang telah dilakukan untuk penanganan kasus stunting adalah menyediakan seluruh fasilitas yang ada di seluruh Puskesmas yang ada di kota itu

"Upaya (mencegah stunting) mengoptimalkan Puskesmas yang ada di Kota Kendari tidak hanya bertindak secara kuratif tapi juga bertindak secara preventif. Karena itu yang jauh lebih penting karena kita sepakat mencegah lebih baik daripada mengobati, lebih murah juga daripada mengobati," ujar Sulkarnain. Wali Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) Sulkanain Kadir usai memberikan sambutan pada pertemuan lintas sektor dalam upaya pencegahan stunting tingkat Kota Kendari Tahun 2020, Jumat (2/10/2020). Ia meminta semua pihak agar peduli terhadap kondisi gagal tumbuh anak akibat gizi kronis. (ANTARA/Harianto)


Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, Rahminingrum mengatakan stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan.

Sehingga, lanjut dia, penanganan intervensi masalah stunting bukan saja tanggung jawab bidang kesehatan tetapi menjadi tanggung jawab semua lini sektor seperti Dinas Sosial, Dinas Pertanian Dinas, PU PR, Dinas Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, dan lainnya.

"Melalui pertemuan ini, kita harapkan masing-masing dari kita memiliki pemahaman dan pola pikir yang sama tentang stanting sehingga masing-masing dari kita mengambil peran di masyarakat sesuai dengan kewenangan, keilmuan dan tupoksi kita masing-masing," katanya.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024