Kendari (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Baubau Sulawesi Tenggara (Sultra) masih kekurangan dana sehingga belum dapat menyalurkan bantuan sosial (bansos) tahap II kepada warga terdampak Covid-19.

Kepala Dinsos Baubau, Abdul Rajab melalui pesan whatsaap yang diterima, Kamis, mengungkapkan dana yang dibutuhkan untuk bansos tahap II sebesar Rp10 miliar lebih. Sedangkan anggaran yang tersedia baru sekitar Rp4 miliar.

Rajab mengatakan, untuk mencukupi kekurangan dana tersebut, pihaknya masih menunggu transferan dana insentif daerah (DID) tahap II dari Pemerintah Pusat. Karena anggaran Bansos yang biasanya dialokasikan pemerintah daerah melalui Biaya Tak Terduga (BTT) kini dialihkan ke DID.

"DID tahap pertama sudah masuk di Dinas saya Rp4 miliar lebih. Tapi kita butuh dana Rp10 miliar lebih, berarti masih kurang Rp6 miliar. Diambilkan dari DID tahap dua. Ini sementara yang kita tunggu transfernya dari pusat," ungkap Rajab.

Dikatakannya, penyaluran Bansos tersebut dijadwalkan setelah DID tahap II ditransfer oleh pemerintah pusat. Bansos tahap II akan disalurkan untuk 22 ribu lebih keluarga penerima manfaat (KPM).

Ia mengungkapkan penerima itu terdiri dari penerima bansos tahap I sebanyak 11 ribu 236 KPM, ditambah data penerima susulan dan sebanyak tujuh ribu calon penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari pemerintah provinsi Sultra.

"Jadi penerima bansos tahap II ini gabungan dari tahap pertama, susulan dan dari provinsi. Karena kan data provinsi ini kita punya warga juga. Jadi ketika kita tidak berikan mereka akan fatal, karena sampai saat ini BST-nya mereka dari provinsi belum cair. Maka saya gabung saja," jelasnya.

Rajab menambahkan, untuk item bansos tahap II sama dengan bansos tahap I diantaranya berupa beras, minyak goreng dan telur.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024