Kendari (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) mulai menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dan Pertalite di Raha, Kabupaten Muna,  Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Setelah menanti sekian lama, akhirnya masyarakat Kabupaten Muna dan sekitarnya mulai dapat nikmati BBM berkualitas tersebut," kata Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII Laode S Mursali di Kendari, Kamis.

Dikatakan, secara resmi, penyaluran perdana Pertamax dilaksanakan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 74 93606 di By Pass Raha pada Rabu (2/9). 

Dijelaskan, Pertamax merupakan produk BBM Pertamina yang berkualitas tinggi dengan kandungan Research Octane Number (RON) 92.

"Produk ini dilengkapi dengan Ignition Boost Formula (IBF) yang membuat mesin menjadi lebih responsif serta meningkatkan akselerasi dan performa mesin kendaraan," katanya.

Produk Pertamax kata dia, juga ramah lingkungan mengingat emisi gas buangnya memiliki kadar karbon yang rendah sesuai dengan standar Euro 4.

Menurut dia, dengan karakteristik tersebut, Pertamax cocok untuk kendaraan yang memiliki spesifikasi tinggi serta yang membutuhkan akselerasi.

"Kendaraan yang diproduksi tahun 2000 ke atas sudah mensyaratkan BBM dengan Octane Number 92," ujarnya.

Ia melanjutkan, produk Pertamax untuk wilayah Kabupaten Muna disalurkan dari Fuel Terminal Baubau dengan mobil tangki berkapasitas 3 x 8000 liter.

"Mobil tangki tersebut beroperasi menaiki kapal ferry dari Baubau ke Wamengkolli. Warga tidak perlu khawatir akan kehandalan pasokannya. Saat ini ada 5 SPBU di Raha yang menjual produk Pertamax. Bersamaan dengan itu ada juga Pertalite yang perdana disuplai untuk SPBU tersebut," ujarnya.

Laode optimistis produk yang saat ini dipatok dengan harga Rp 9.200,- per liter untuk Pertamax dan Pertalite Rp 7.850,- per liter disambut baik oleh masyarakat Raha. Harga tersebut sama dengan SPBU lain di wilayah Sulawesi.

"Kami mengajak masyarakat Kabupaten Raha untuk dapat beralih merasakan langsung produk Pertamax dan Pertalite. Karena semakin tinggi RON maka performa mesin semakin optimal," katanya.


Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024