Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore, ditutup melemah di tengah variasi pergerakan kurs mata uang regional.
Rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,1 persen menjadi Rp14.775 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.760 per dolar AS.
"Pasar kecewa terhadap pembicaraan soal stimulus fiskal baru yang masih belum ada keputusan dari Senat AS," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis.
Kubu Partai Republik AS mengusulkan proposal stimulus baru bernilai 1 triliun dolar AS. Namun kubu oposisi Partai Demokrat enggan menyetujui karena merasa jumlahnya terlalu sedikit.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengungkapkan bahwa Demokrat baru ingin membuka ruang dialog jika nilai stimulus fiskal setidaknya 2 triliun dolar AS. Hal itu disebut membuat Presiden AS Donald Trump berang.
Sentimen eksternal lainnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan bahwa Rusia sudah menemukan vaksin COVID-19 yang diberi nama Sputnik V yang akan diproduksi massal mulai Oktober 2020 dan dipasarkan pada November serta sudah ada 20 negara yang akan memesan vaksin tersebut dengan total 1 miliar dosis vaksin.
CEO Souvereign Wealth Fund Rusia (RDIF) Kirill Dmitriev mengatakan Rusia telah mengembangkan vaksin untuk virus corona dalam enam tahun terakhir terutama untuk penyakit MERS, sehingga wajar saja bila pengembangannya lebih cepat.
Walaupun Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) belum mengkonfirmasi dan ada keraguan tentang Rusia yang mengembangkan vaksin begitu cepat, berita tersebut membawa optimisme bagi pasar.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.743 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.725 per dolar AS hingga Rp14.793 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.877 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.777 per dolar AS.
Rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,1 persen menjadi Rp14.775 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.760 per dolar AS.
"Pasar kecewa terhadap pembicaraan soal stimulus fiskal baru yang masih belum ada keputusan dari Senat AS," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis.
Kubu Partai Republik AS mengusulkan proposal stimulus baru bernilai 1 triliun dolar AS. Namun kubu oposisi Partai Demokrat enggan menyetujui karena merasa jumlahnya terlalu sedikit.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengungkapkan bahwa Demokrat baru ingin membuka ruang dialog jika nilai stimulus fiskal setidaknya 2 triliun dolar AS. Hal itu disebut membuat Presiden AS Donald Trump berang.
Sentimen eksternal lainnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan bahwa Rusia sudah menemukan vaksin COVID-19 yang diberi nama Sputnik V yang akan diproduksi massal mulai Oktober 2020 dan dipasarkan pada November serta sudah ada 20 negara yang akan memesan vaksin tersebut dengan total 1 miliar dosis vaksin.
CEO Souvereign Wealth Fund Rusia (RDIF) Kirill Dmitriev mengatakan Rusia telah mengembangkan vaksin untuk virus corona dalam enam tahun terakhir terutama untuk penyakit MERS, sehingga wajar saja bila pengembangannya lebih cepat.
Walaupun Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) belum mengkonfirmasi dan ada keraguan tentang Rusia yang mengembangkan vaksin begitu cepat, berita tersebut membawa optimisme bagi pasar.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.743 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.725 per dolar AS hingga Rp14.793 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.877 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.777 per dolar AS.