Baubau (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menyosialisasikan dana pinjaman berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada petani dan peternak di daerah itu guna membantu mereka dalam menambah modal usaha. 

Kepala Dinas Pertanian Baubau, Muhamad Rais M, di Baubau, Kamis, mengatakan, fasiltas pemerintah berupa program KUR yang diberikan BRI bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para petani dalam pengembangan usaha tersebut. 

"Saat ini kita bekerja sama dengan BRI lagi sosialisasikan di masyarakat pada masing-masing kecamatan terkait KUR ini. Dan sudah sejak awal Juni sudah mulai jalan," ujarnya. 

Sosialisasi yang telah dilaksanakan di kantor pertanian dengan mengundang seluruh camat, lanjut dia, pihaknya kemudian melaksanakan lagi di masing-masing Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di kecamatan dengan mengundang kelompok-kelompok petani. 

"Jadi kalau misalnya petani kan sistem pengembaliannya sesuai musim tanamnya, bukan bulanan, sehingga kita berusaha semua petani bisa memanfaatkan KUR ini dengan sebaik-baiknya supaya bisa menambah luas tanah mereka," katanya. 

Menurutnya, selama ini petani dalam kondisi kesulitan modal terkadang meminjam dana dengan kriteria harian, mingguan atau bulanan dengan proses mudah dan tidak repot dengan hanya menyetor KTP meskipun persentase bunganya cukup tinggi. 

"Sehingga kemarin saya sampaikan kepada pihak BRI untuk pengambilan kredit ini jangan terlalu dipersulit birokrasinya bila nanti petani-petani mengambil KUR ini," katanya Rais, yang juga Plt Kadis Perdagangan dan Perindustrian Baubau ini. 

Lebih lanjut kata dia, program KUR BRI dengan bunga 6 persen per tahun bisa dimanfaatkan para petani dalam membantu mengembangkan usaha, apalagi dari penyampaian pihak bank bahwa pinjaman bisa mencapai Rp50 juta tanpa ada agunan. 

"Saya selalu menyampaikan kepada para petani setiap pertemuan-pertemuan itu bahwa kalau misalnya mencari dana untuk pengembangan usahanya tidak perlu menggunakan bunga harian bahkan mingguan karena prosesnya lama," katanya.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024