Kendari (ANTARA) - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menyampaikan bahwa berdasarkan data stok gudangnya di Sulawesi Tenggara (Sultra), telah tersedia stok pupuk sebanyak 6.774,55 ton, sesuai ketentuan stok minimal untuk keperluan tiga bulan ke depan.

Staf Penjualan Wilayah Sulawesi Tenggara Endah Wulandari mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mengedepankan kepentingan petani dan kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di daerah, dengan tetap memperhatikan ketentuan yang menjadi dasar dalam penyaluran pupuk bersubsidi.

"Stok kami banyak dan memang disiapkan sebagai langkah antisipasi dalam musim tanam selanjutnya, saat ini stok pupuk urea kami di gudang untuk Sultra sebanyak 6.774,55 ton minimal untuk tiga bulan ke depan," kata Endah melalui rilis Humas PT Pupuk Kaltim, yang diterima, Kamis.

Endah juga menjelaskan bahwa sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 1 Tahun 2020, penyaluran pupuk bersubsidi ke petani harus menggunakan Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK).

"Hal ini merupakan inovasi yang dikembangkan Kementerian Pertanian, di mana tahun sebelumnya hanya menggunakan RDKK manual.  Penyaluran pupuk khususnya subsidi harus berdasarkan ketentuan yang berlaku, tidak hanya E-RDKK tapi SK Alokasi di setiap kabupaten juga harus ada," katanya.

Endah mengungkapkan alokasi pupuk bersubsidi secara nasional pada tahun 2020 mengalami penurunan jumlah dari 8.874.000 ton pada tahun 2019 menjadi 7.949.303 ton untuk tahun 2020. Terkait penurunan alokasi subsidi tersebut, petani diimbau tidak perlu khawatir untuk memenuhi kebutuhan pupuk, karena Pupuk Kaltim juga menyiapkan pupuk non-subsidi di kios-kios.

"Hingga 30 Juni 2020 Pupuk Kaltim telah menyalurkan 11.345,70 ton pupuk urea subsidi ke berbagai kabupaten/kota di Sultra atau sekitar 44,45 persen dari alokasi 25.552 ton urea subsidi periode Januari hingga Desember 2020 yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian," katanya.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024