Kendari (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan berdasarkan data sementara hingga Kamis (16/7) 2020 jumlah pengungsi bertambah menjadi sebanyak 941 kepala keluarga (KK) akibat banjir yang melanda daerah tersebut menyusul tingginya intensitas hujan.
"Sebelumnya pada 14 Juli 2020, jumlah pengungsi sebanyak 500 KK," kata Kepala BPBD Konawe, Herianto Pagala saat dihubungi di Konawe, Kamis malam.
Ia menjelaskan desa yang terdampak paling parah adalah Desa Laloika, Desa Lalonggotomi Kecamatan Pondidaha, dan Desa Waworoha di Kecamatan Lambuya.
Sedangkan desa yang masih terisolasi akibat banjir tersebut adalah Desa Aleuti, Kecamatan Padangguni dan Desa Lalomerui, Kecamatan Routa dan Desa Laosu Jaya Keamanan Bondoala.
Sebanyak 12 kecamatan dan 21 desa/kelurahan terdampak banjir di daerah itu.
Ke-12 kecamatan tersebut adalah Kecamatan Pondidaha, Wonggeduku, Lambuya, Tongauna Utara, Abuki, Bondoala, Puriala, Tongauna, Padangguni, Anggaberi, Roauta dan Anggotoa.
Di Kecamatan Pondidaha, desa terdampak yakni Desa Laloika 66 KK, Desa Wonua Monapa 43 KK, Desa Lalonggotomi 161 KK, Desa Sulemandara 113 KK, Desa Ahuawatu 27 KK, Desa Ambulaanu 140 KK.
Di Kecamatan Wonggeduku, Desa Dawi-dawi 183 KK, Langgonawe 77 KK, Bendewuta 230 KK, Waworaha 147 KK. Selnjutnya di Kecamatan Lambuya, Desa Waworaha 147 KK. Kemudian di Kecamatan Tongauna Utara yaitu Desa Olo Onua 50 KK.
Di Kecamatan Abuki yaitu Desa Anggoro 44 KK, Unaasi Jaya 9 KK. Kemudian di Kecamatan Bondoala yaitu Desa Rumbia 22 KK, Desa Lalon Kelurahan Lausu 45 KK. Selanjutnya di Kecamatan Puriala yaitu Desa Wonua Morome 4 KK, Desa Watusa 20 KK, Kelurahan Warundehoa 62 KK, Desa Pusangi 16 KK.
Di Kecamatan Tongauna yaitu Desa Andeposandu 20 KK. Kemudian Kecamatan Pandaguni yaitu Desa Aleuti 3 KK. Selanjutnya Kecamatan Anggaberi yaitu Desa Wunduongohi 97 KK. Dikecamatan Routa yaitu Desa Lalomerui 92 KK dan di Kecamatan Anggotoa yaitu Desa Analahumbuti 55 KK.
Herianto Pagala mengatakan dari data tersebut 77 jiwa bayi terdampak, balita 412 jiwa, lansia 385 jiwa, dan ibu hamil 53 jiwa dan disabilitas 1 jiwa.
Selain merendam rumah warga, banjir di Kabupaten Konawe tersebut juga merendam tanaman padi, tanaman cokelat, serta tanaman sayur dan hortikultura yang luasnya mencapai puluhan hektare, seperti di Desa Sulemandara, Desa Ambulaanu, Desa Dawi-dawi, Desa Langgonawe, dan Desa Bendewutu, Desa Puusangi.
"Untuk di Desa Ambulaanu areal persawahan terendam 216 hektare sawah terendam, di Desa Sulemandara 68 hektare, Dawi-Dawi Padi Sawah 17 hektare, cokelat lima hektare, sayuran dan hortikultura 16 hektare," katanya.
Selanjutnya di Desa Langgonawe Cokelat 7 hektare, sayuran dan holtikultura 26 hektare. Kemudian di Desa Bendewuta 30 rumah terendam dan 380 hektare sawah terendam. Kemudian di Desa Puudangi 16 unit rumah juga terendam. Dan di Desa Waworaha membutuhkan air bersih, demikian Herianto Pagala.
"Sebelumnya pada 14 Juli 2020, jumlah pengungsi sebanyak 500 KK," kata Kepala BPBD Konawe, Herianto Pagala saat dihubungi di Konawe, Kamis malam.
Ia menjelaskan desa yang terdampak paling parah adalah Desa Laloika, Desa Lalonggotomi Kecamatan Pondidaha, dan Desa Waworoha di Kecamatan Lambuya.
Sedangkan desa yang masih terisolasi akibat banjir tersebut adalah Desa Aleuti, Kecamatan Padangguni dan Desa Lalomerui, Kecamatan Routa dan Desa Laosu Jaya Keamanan Bondoala.
Sebanyak 12 kecamatan dan 21 desa/kelurahan terdampak banjir di daerah itu.
Ke-12 kecamatan tersebut adalah Kecamatan Pondidaha, Wonggeduku, Lambuya, Tongauna Utara, Abuki, Bondoala, Puriala, Tongauna, Padangguni, Anggaberi, Roauta dan Anggotoa.
Di Kecamatan Pondidaha, desa terdampak yakni Desa Laloika 66 KK, Desa Wonua Monapa 43 KK, Desa Lalonggotomi 161 KK, Desa Sulemandara 113 KK, Desa Ahuawatu 27 KK, Desa Ambulaanu 140 KK.
Di Kecamatan Wonggeduku, Desa Dawi-dawi 183 KK, Langgonawe 77 KK, Bendewuta 230 KK, Waworaha 147 KK. Selnjutnya di Kecamatan Lambuya, Desa Waworaha 147 KK. Kemudian di Kecamatan Tongauna Utara yaitu Desa Olo Onua 50 KK.
Di Kecamatan Abuki yaitu Desa Anggoro 44 KK, Unaasi Jaya 9 KK. Kemudian di Kecamatan Bondoala yaitu Desa Rumbia 22 KK, Desa Lalon Kelurahan Lausu 45 KK. Selanjutnya di Kecamatan Puriala yaitu Desa Wonua Morome 4 KK, Desa Watusa 20 KK, Kelurahan Warundehoa 62 KK, Desa Pusangi 16 KK.
Di Kecamatan Tongauna yaitu Desa Andeposandu 20 KK. Kemudian Kecamatan Pandaguni yaitu Desa Aleuti 3 KK. Selanjutnya Kecamatan Anggaberi yaitu Desa Wunduongohi 97 KK. Dikecamatan Routa yaitu Desa Lalomerui 92 KK dan di Kecamatan Anggotoa yaitu Desa Analahumbuti 55 KK.
Herianto Pagala mengatakan dari data tersebut 77 jiwa bayi terdampak, balita 412 jiwa, lansia 385 jiwa, dan ibu hamil 53 jiwa dan disabilitas 1 jiwa.
Selain merendam rumah warga, banjir di Kabupaten Konawe tersebut juga merendam tanaman padi, tanaman cokelat, serta tanaman sayur dan hortikultura yang luasnya mencapai puluhan hektare, seperti di Desa Sulemandara, Desa Ambulaanu, Desa Dawi-dawi, Desa Langgonawe, dan Desa Bendewutu, Desa Puusangi.
"Untuk di Desa Ambulaanu areal persawahan terendam 216 hektare sawah terendam, di Desa Sulemandara 68 hektare, Dawi-Dawi Padi Sawah 17 hektare, cokelat lima hektare, sayuran dan hortikultura 16 hektare," katanya.
Selanjutnya di Desa Langgonawe Cokelat 7 hektare, sayuran dan holtikultura 26 hektare. Kemudian di Desa Bendewuta 30 rumah terendam dan 380 hektare sawah terendam. Kemudian di Desa Puudangi 16 unit rumah juga terendam. Dan di Desa Waworaha membutuhkan air bersih, demikian Herianto Pagala.