Baubau (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Baubau, Sulawesi Tenggara,  kembali menyampaikan tambahan sembilan kasus baru terkonfirmasi positif yang merupakan didominasi pada klaster keluarga.

Juru bicara gugus tugas COVID-19 Baubau, dr Lukman, di Baubau, Rabu, mengumumkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan PCR laboratorium Bahteramas Kendari yang diterima pihaknya sembilan kasus terkonfirmasi positif itu sehingga total pasien dalam pemantauan sebanyak 54 orang.

Adapun kesembilan pasien yang terkonfirmasi positif, ungkap dia, yakni pasien label 067 dengan inisial MRR (13) laki-laki, inisial WDH atau pasien 068 perempuan ( 75), pasien inisial HSM atau 069 laki-laki (52), inisial SYS atau pasien 070 laki-laki (30), pasien 071 dengan inisial WAA (51) perempuan, pasien 072 dengan inisial HYJ (18) wanita, pasien 073 inisial WDM perempuan (43), pasien 074 inisial AJF (20) perempuan, dan pasien 075 inisial SRT (56).

"Kasus tambahan hari ini adalah merupakan kasus-kasus dengan klaster keluarga yang telah dilakukan kontak tracing dan ada riwayat kontak dalam keluarga. Jadi merupakan klaster keluarga kecuali pasien 076 karena merupakan orang dengan riwayat dalam perjalanan dari Papua," jelasnya.
 
Ia mengatakan, pasien 076 yang lolos dan tiba di Baubau menumpangi kapal Dobonsolo pada Senin (13/7) terdata di Papua, pihaknya akan merawat dirumah sehat terpusat Baubau.

"Kepada kontak erat saudara-saudara yang menumpangi KM Dobonsolo yang turun di Kota Baubau pada Senin (13/7) kami sangat mengharapkan partisipasinya untuk mau melaporkan diri ke sarana kesehatan terdekat," ujarnya.

"Kepada masyarakat kami imbau juga untuk berterus terang dan bekerjasama tidak memasukan surat keterangan jalannya," tambahnya.

Sedangkan, kata dia, terkait jumlah OTD di Baubau pada Rabu (15/7) mengalami penurunan dibanding hari sebelumnya berjumlah 107, ODP 40 dan PDP 9 orang. 

"Tetap kami imbau ke masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat," tuturnya.

Selanjutnya, kata dr Lukman, pihaknya juga mengingatkan kepada semua OPD didaerah itu untuk menambah sarana cuci tangan dikantor-kantor, sehingga semakin banyak sarana untuk melakukan praktik mencuci tangan dalam menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat. 

Selain itu, dokter spesialis penyakit dalam ini mengimbau kepada puskesmas dan rumah sakit harus mulai melakukan langkah-langkah inovasi, karena akan menjadi contoh dalam penerapan protokol-protokol kesehatan di daerah tersebut.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024