Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) merilis mengenai tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Sulawesi Tenggara yang diukur oleh Gini Ratio adalah sebesar 0,389 atau menurun sebesar 0,004 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2019 sebesar 0,393.

Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti pada live triming di Kendari, Rabu mengungkapkan jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2019 yang sebesar 0,399, Gini Ratio Maret 2020 turun sebesar 0,01 poin.

"Ini artinya, Gini Ratio di daerah perkotaan pada Maret 2020 tercatat sebesar 0,404 naik dibanding Gini Ratio September 2019 yang sebesar 0,402 dan Gini Ratio Maret 2019 yang sebesar 0,406," ujaranya.

Sedangkan Gini Ratio di daerah perdesaan pada Maret 2020 tercatat sebesar 0,347 turun dibanding September 2019 yang tercatat sebesar 0,353 dan Gini Ratio Maret 2019 yang sebesar 0,361.
  Kepala BPS Sultra Agnes Widiastuti, S.Si., ME (Foto ANTARA/HO-BPS Sultra)
Menurut mantan Kepala BPS Kota Banjarmasin (Kalimantan Selatan) itu, berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah adalah sebesar 16,88 persen.

"Artinya pengeluaran penduduk masih berada pada kategori tingkat ketimpangan sedang.Jika dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 16,02 persen yang artinya berada pada kategori ketimpangan sedang," tuturnya.

Sementara untuk daerah perdesaan, angkanya tercatat sebesar 18,67 persen, yang berarti masuk dalam kategori ketimpangan rendah.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024