Tirawuta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kegiatan bimbingan teknis bimbingan teknis (Bimtek) bagi pengelola Kampung KB di Desa Keisio Kecamatan Lalolae, Kabupaten Kolaka Timur, Kamis.
Kepala Bidang Dalduk BKKBN Sultra, Mustakim, mengatakan kampung KB sekarang sudah berubah nama bukan lagi kampung Keluarga Berencana tetapi Kampung Keluarga Berkualitas.
"Ada tiga hal yang perlu diingat untuk menyukseskan kampung KB yang saya rangkum dalam kata "juang". Huruf J sama dengan jamaah bahwa untuk menyukseskan kampung KB haruslah berjamaah/bekerja sama lintas sektor, karena yang dibangun di kampung KB adalah semua aspek pembangunan, seperti pendidikan, infra struktur, kesehatan, ekonomi rakyat, Pembangunan Keluarga dan lain-lain," katanya.
Kemudian huruf U kata dia, sama dengan Usung artinya tujuan dibentuknya kampung KB adalah untuk mengusung kampung/desa tertentu agar terentas dari ketertinggalan.
Selanjutnya ANG sama dengan Anak Nagari Gairahkan, artinya yang perlu dibangun di kampung KB juga semangat warga setempat untuk meningkatkan dirinya agar bisa lebih maju lagi, maka semangat warganya juga perlu digairahkan.
"Yang perlu dipahami lagi bahwa pembentukan dan penguatan pokja kampung KB yang senantiasa disesuaikan dengan 8 fungsi keluarga," katanya.
Mustakim juga memberi suport kepada para pengelola kampung KB di Kolaka Timur agar ikhlas dalam bekerja.
"Karena mengelola kampung KB pada dasarnya seseorang tengah berbuat sesuatu yang sangat bermanfaat bagi warga desa dan keluarga di Desa Keisio agar bisa terentaskan dari keterpurukan," katanya.
Kegiatan yang dibuka oleh Camat Lalolae Kolaka Timur tersebut, diikuti sebanyak 40 peserta yang terdiri dari pengelola kampung KB dan para kader BKB, BKR, BKL, PKB non PNS yang bertugas di Kecamatan Lalolae.
Alasan kegiatan tersebut dilakukan di Desa Keisio karena desa tersebut akan diusung menjadi kampung KB percontohan di Kolaka Timur.
Kepala Bidang Dalduk BKKBN Sultra, Mustakim, mengatakan kampung KB sekarang sudah berubah nama bukan lagi kampung Keluarga Berencana tetapi Kampung Keluarga Berkualitas.
"Ada tiga hal yang perlu diingat untuk menyukseskan kampung KB yang saya rangkum dalam kata "juang". Huruf J sama dengan jamaah bahwa untuk menyukseskan kampung KB haruslah berjamaah/bekerja sama lintas sektor, karena yang dibangun di kampung KB adalah semua aspek pembangunan, seperti pendidikan, infra struktur, kesehatan, ekonomi rakyat, Pembangunan Keluarga dan lain-lain," katanya.
Kemudian huruf U kata dia, sama dengan Usung artinya tujuan dibentuknya kampung KB adalah untuk mengusung kampung/desa tertentu agar terentas dari ketertinggalan.
Selanjutnya ANG sama dengan Anak Nagari Gairahkan, artinya yang perlu dibangun di kampung KB juga semangat warga setempat untuk meningkatkan dirinya agar bisa lebih maju lagi, maka semangat warganya juga perlu digairahkan.
"Yang perlu dipahami lagi bahwa pembentukan dan penguatan pokja kampung KB yang senantiasa disesuaikan dengan 8 fungsi keluarga," katanya.
Mustakim juga memberi suport kepada para pengelola kampung KB di Kolaka Timur agar ikhlas dalam bekerja.
"Karena mengelola kampung KB pada dasarnya seseorang tengah berbuat sesuatu yang sangat bermanfaat bagi warga desa dan keluarga di Desa Keisio agar bisa terentaskan dari keterpurukan," katanya.
Kegiatan yang dibuka oleh Camat Lalolae Kolaka Timur tersebut, diikuti sebanyak 40 peserta yang terdiri dari pengelola kampung KB dan para kader BKB, BKR, BKL, PKB non PNS yang bertugas di Kecamatan Lalolae.
Alasan kegiatan tersebut dilakukan di Desa Keisio karena desa tersebut akan diusung menjadi kampung KB percontohan di Kolaka Timur.