Jakarta (ANTARA) - Adik ipar Presiden Keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Pramono Ehie Wibowo,dikabarkan meninggal dunia.
Kabar itu dibenarkan Anggota Komisi III Partai Demokrat Hinca Panjaitan saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu malam.
"Iya benar (Pramono Edhie wafat)," kata Hinca.
Hinca mengatakan bahwa ia sangat menyesali kepergian Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu. Sebab, Pramono Edhie sudah dianggap seperti sahabat sekaligus seniornya di Partai Demokrat.
"Beliau sahabat sekaligus senior yang sangat kami hormati baik di dalam Partai Demokrat maupun pribadinya yang hangat. Di partai, kami bersama berjuang, posisi beliau sebagai Ketua BPOKK, lima tahun kami berjuang bersama," kata Hinca.
Hinca mengatakan sosok Pramono yang berdisiplin, tegas, namun sangat bersahabat, membuat kepergiannya dirindukan.
Kepemimpinan Pramono sebagai jenderal dan orang nomor satu di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di eranya terasa sangat hebat. Namun, Pramono sangat ramah dan dekat dengan semua keluarga besar partai Demokrat.
"Sewaktu saya Sekretaris Jenderal partai Demokrat, beliau adalah partner utama saya dan ujung tombak partai bersama para petinggi partai lainnya membantu pak SBY," kata Hinca.
Kepergian Pramono juga menjadi suatu kepedihan sendiri bagi Hinca setelah wafatnya Ani Yudhoyono.
Terlebih, almarhumah ibu Ani Yudhoyono, juga manja dan sangat menyayangi Pramono dan sebaliknya.
"Saya sangat kehilangan dia. Selamat jalan jenderal PEW 55; menuju surga bersama sang Pencipta dan juga ibu Ani. Kami teruskan perjuanganmu," kata Hinca.
Kabar itu dibenarkan Anggota Komisi III Partai Demokrat Hinca Panjaitan saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu malam.
"Iya benar (Pramono Edhie wafat)," kata Hinca.
Hinca mengatakan bahwa ia sangat menyesali kepergian Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu. Sebab, Pramono Edhie sudah dianggap seperti sahabat sekaligus seniornya di Partai Demokrat.
"Beliau sahabat sekaligus senior yang sangat kami hormati baik di dalam Partai Demokrat maupun pribadinya yang hangat. Di partai, kami bersama berjuang, posisi beliau sebagai Ketua BPOKK, lima tahun kami berjuang bersama," kata Hinca.
Hinca mengatakan sosok Pramono yang berdisiplin, tegas, namun sangat bersahabat, membuat kepergiannya dirindukan.
Kepemimpinan Pramono sebagai jenderal dan orang nomor satu di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di eranya terasa sangat hebat. Namun, Pramono sangat ramah dan dekat dengan semua keluarga besar partai Demokrat.
"Sewaktu saya Sekretaris Jenderal partai Demokrat, beliau adalah partner utama saya dan ujung tombak partai bersama para petinggi partai lainnya membantu pak SBY," kata Hinca.
Kepergian Pramono juga menjadi suatu kepedihan sendiri bagi Hinca setelah wafatnya Ani Yudhoyono.
Terlebih, almarhumah ibu Ani Yudhoyono, juga manja dan sangat menyayangi Pramono dan sebaliknya.
"Saya sangat kehilangan dia. Selamat jalan jenderal PEW 55; menuju surga bersama sang Pencipta dan juga ibu Ani. Kami teruskan perjuanganmu," kata Hinca.