Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengatakan sebaiknya tempat ibadah dibuka lebih dulu daripada perkantoran, pasar maupun pusat perbelanjaan.
"Jadi kenapa masjid dahulu yang dibuka sebelum yang lain?, karena suatu negara harus ada rohnya, roh keagamaan kita mesti berdoa, nanti setelah ini baru kantor, mal bisa buka, setelah masjid dan hari Minggunya gereja buka silahkan yang lain buka," kata JK usai meninjau persiapan normal baru di Masjid Agung Al Azhar Jakarta Selatan, Rabu.
Mantan Wakil Presiden RI tersebut mengatakan sebuah bangsa harus mempunyai roh, sebagaimana dalam sila pertama Pancasila yang menyebutkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Bangsa Indonesia juga memperingati 1 Juni sebagai Hari Pancasila. Karena itu setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dibuka maka doa akan menjadi roh bagi kota tersebut untuk memulai hidup normal baru.
"Buat apa kita peringati 1 Juli Hari Pancasila, kalau sila pertamanya itu Ketuhanan Yang Maha Esa," kata JK.
JK menyebutkan, masjid memenuhi tiga unsur protokol kesehatan untuk bisa dibuka kembali menjalankan ibadah berjamaah.
Tiga unsur tersebut, yakni jamaah bisa shalat menggunakan masker, shalat dilakukan dengan menjaga jarak fisik dan cuci tangan sebelum ke masuk masjid (wudhu).
"Tempat paling disiplin protokol kesehatannya adalah rumah ibadah, makanya dibuka pertama adalah masjid," kata JK.
Menurut Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu akan ada 3.000 masjid yang siap dibuka seiring mulai membaiknya angka kasus di 121 daerah di Indonesia. Termasuk DKI Jakarta juga menunjukkan angka penurunan kasus walau tidak signifikan.
DMI juga telah mendukung masjid untuk mencegah penularan COVID-19 dengan membagikan karbol serta cairan disinfektan ke ratusan ribu masjid di sejumlah daerah termasuk DKI Jakarta
Pembina Yayasan Pendidikan Islam Al Azhar Prof Jimly Asshiddiqie mengumumkan secara resmi Masjid Agung Al Azhar akan melaksanakan Shalat Jumat perdana di era normal baru pada Jumat lusa.
"Kita bersyukur atas prakarsa DMI, alhamdulillah besok kita akan Jumatan 'new normal', maka hari ini kita mengumumkan kepada semua jamaah, mulai lusa kita akan Shalat Jumat lagi sebagaimana biasa," kata Jimly.
Rencananya JK akan hadir Shalat Jumat berjamaah di Masjid Agung Al Azhar dan Prof Jimly ditunjuk sebagai khatib Shalat Jumat itu.
Shalat Jumat berjamaah ini akan dilaksanakan menunggu keputusan Pemprov DKI Jakarta terkait masa berlaku PSBB yang akan berakhir pada 4 Juni apakah akan diperpanjang atau dihentikan.
"Jadi kenapa masjid dahulu yang dibuka sebelum yang lain?, karena suatu negara harus ada rohnya, roh keagamaan kita mesti berdoa, nanti setelah ini baru kantor, mal bisa buka, setelah masjid dan hari Minggunya gereja buka silahkan yang lain buka," kata JK usai meninjau persiapan normal baru di Masjid Agung Al Azhar Jakarta Selatan, Rabu.
Mantan Wakil Presiden RI tersebut mengatakan sebuah bangsa harus mempunyai roh, sebagaimana dalam sila pertama Pancasila yang menyebutkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Bangsa Indonesia juga memperingati 1 Juni sebagai Hari Pancasila. Karena itu setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dibuka maka doa akan menjadi roh bagi kota tersebut untuk memulai hidup normal baru.
"Buat apa kita peringati 1 Juli Hari Pancasila, kalau sila pertamanya itu Ketuhanan Yang Maha Esa," kata JK.
JK menyebutkan, masjid memenuhi tiga unsur protokol kesehatan untuk bisa dibuka kembali menjalankan ibadah berjamaah.
Tiga unsur tersebut, yakni jamaah bisa shalat menggunakan masker, shalat dilakukan dengan menjaga jarak fisik dan cuci tangan sebelum ke masuk masjid (wudhu).
"Tempat paling disiplin protokol kesehatannya adalah rumah ibadah, makanya dibuka pertama adalah masjid," kata JK.
Menurut Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu akan ada 3.000 masjid yang siap dibuka seiring mulai membaiknya angka kasus di 121 daerah di Indonesia. Termasuk DKI Jakarta juga menunjukkan angka penurunan kasus walau tidak signifikan.
DMI juga telah mendukung masjid untuk mencegah penularan COVID-19 dengan membagikan karbol serta cairan disinfektan ke ratusan ribu masjid di sejumlah daerah termasuk DKI Jakarta
Pembina Yayasan Pendidikan Islam Al Azhar Prof Jimly Asshiddiqie mengumumkan secara resmi Masjid Agung Al Azhar akan melaksanakan Shalat Jumat perdana di era normal baru pada Jumat lusa.
"Kita bersyukur atas prakarsa DMI, alhamdulillah besok kita akan Jumatan 'new normal', maka hari ini kita mengumumkan kepada semua jamaah, mulai lusa kita akan Shalat Jumat lagi sebagaimana biasa," kata Jimly.
Rencananya JK akan hadir Shalat Jumat berjamaah di Masjid Agung Al Azhar dan Prof Jimly ditunjuk sebagai khatib Shalat Jumat itu.
Shalat Jumat berjamaah ini akan dilaksanakan menunggu keputusan Pemprov DKI Jakarta terkait masa berlaku PSBB yang akan berakhir pada 4 Juni apakah akan diperpanjang atau dihentikan.