Kendari (ANTARA) - Pasca-Lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah, Basarnas Kendari, Sulawesi Tenggara tetap melakukan siaga di sejumlah objek vital mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah kecelakaan, baik di lokasi wisata alam maupun di wilayah perairan laut.
Humas Basarnas Kendari Wahyudi di Kendari, Rabu mengungkapkan, meski seluruh objek wisata dipastikan ditutup sementara akibat wabah virus corona (COVID-19), pihaknya tetap siaga, mengantisipasi kemungkinan adanya bencana kecelakaan.
"Hiingga H + 7 atau 1 Juni 2020, Basarnas Kendari melakukan siaga khusus selama 24 jam, dengan titik fokus pada beberapa objek vital seperti Bandar udara Haluoleo dan sejumlah pelabuhan penyeberangan," ujar Wahyudi.
Menurut Wahyudi, untuk kawasan wisata pantai, Basarnas Kendari hanya melakukan pemantauan serta terus melakukan koordinasi dengan warga maupun kepala desa di sekitar daerah wisata karena kita tahu bahwa hampir seluruh wisata pantai ditutup sementara.
"Sampai saat ini kami masih siaga dengan total personel Basarnas Kendari yang disiagakan sebanyak 114 personil, dengan area pengawasan meliputi seluruh wilayah Sulawesi Tenggara ditambah sebagian wilayah Sorowako kabupaten Luwuk Timur Provinsi Sulawesi Selatan," terangnya.
Pantauan Antara di beberapa titik objek wisata, seperti pantai Batu Gong dan Toronipa Kabupaten Konawe, pantai Nambo Kota Kendari serta pantai Taipa di Konawe Utara, saat ini ditutup sementara, termasuk wisata alam permadian air terjun Moramo di Konawe Selatan.
"Karena itu, kami juga terus imbau masyarakat untuk sementara tidak melakukan kunjungan ke tempat-tempat wisata untuk menghindari penyebaran virus corona sekaligus waspada terhadap kondisi cuaca ekstrim yang tidak bersahabat pasca lebaran ini," tutur Wahyudi.
SAR Kendari, saat melakuklan kegiatan pelatihan terkait tata cara menolong korban dalam kondisi kejadian di laut. (Foto ANTARA/Humas SAR)
Humas Basarnas Kendari Wahyudi di Kendari, Rabu mengungkapkan, meski seluruh objek wisata dipastikan ditutup sementara akibat wabah virus corona (COVID-19), pihaknya tetap siaga, mengantisipasi kemungkinan adanya bencana kecelakaan.
"Hiingga H + 7 atau 1 Juni 2020, Basarnas Kendari melakukan siaga khusus selama 24 jam, dengan titik fokus pada beberapa objek vital seperti Bandar udara Haluoleo dan sejumlah pelabuhan penyeberangan," ujar Wahyudi.
Menurut Wahyudi, untuk kawasan wisata pantai, Basarnas Kendari hanya melakukan pemantauan serta terus melakukan koordinasi dengan warga maupun kepala desa di sekitar daerah wisata karena kita tahu bahwa hampir seluruh wisata pantai ditutup sementara.
"Sampai saat ini kami masih siaga dengan total personel Basarnas Kendari yang disiagakan sebanyak 114 personil, dengan area pengawasan meliputi seluruh wilayah Sulawesi Tenggara ditambah sebagian wilayah Sorowako kabupaten Luwuk Timur Provinsi Sulawesi Selatan," terangnya.
Pantauan Antara di beberapa titik objek wisata, seperti pantai Batu Gong dan Toronipa Kabupaten Konawe, pantai Nambo Kota Kendari serta pantai Taipa di Konawe Utara, saat ini ditutup sementara, termasuk wisata alam permadian air terjun Moramo di Konawe Selatan.
"Karena itu, kami juga terus imbau masyarakat untuk sementara tidak melakukan kunjungan ke tempat-tempat wisata untuk menghindari penyebaran virus corona sekaligus waspada terhadap kondisi cuaca ekstrim yang tidak bersahabat pasca lebaran ini," tutur Wahyudi.