Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak menguat merespons rencana pemerintah menerapkan skenario kondisi normal baru atau new normal.

Pada pukul 9.40 WIB, rupiah menguat 15 poin atau 0,1 persen menjadi Rp14.740 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.755 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu, mengatakan, untuk sementara respons pelaku pasar masih cenderung positif terhadap skenario new normal.

"Sejauh ini setiap rencana untuk mengaktifkan kembali perekonomian, ditanggapi positif oleh pasar. Pasar biasanya melakukan antisipasi dulu sebelum pelaksanaannya," ujar Ariston.



Menurut Ariston, rencana pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan diimplementasikannya skenario normal baru, harus memberikan sentimen positif ke rupiah karena ekonomi akan kembali bergerak mendekati normal.

"Namun pasar juga tetap mewaspadai perkembangan wabah di Indonesia yang belum melandai," kata Ariston.

Sementara itu di tengah ketegangan hubungan AS dan China, pasar masih akan mendapatkan sentimen positif dari bertambahnya negara yang melonggarkan atau berencana melonggarkan kebijakan lockdown dan kemajuan penemuan vaksin oleh beberapa negara.



"Ketegangan hubungan AS dan China akan menjadi kekhawatiran pasar karena memberikan dampak buruk ke perekonomian global," ujar Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan berpotensi menguat ke kisaran Rp14.650 per dolar AS dan resisten Rp14.850 per dolar AS.

Pada Selasa (26/5) rupiah ditutup menguat 45 poin atau 0,31 persen menjadi Rp14.755 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.710 per dolar AS.



 

Pewarta : Citro Atmoko
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024