Kendari (ANTARA) - Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sulawesi Utara melakukan pemantauan sejumlah sentra produksi di wilayah tersebut yang mulai melakukan panen padi.
Kepala Divisi Regional Bulog Sultra Ermin Tora di Kendari, Minggu mengatakan panen besar-besaran diperkirakan Mei 2020 namun beberapa titik sudah memulai panen.
"Dua hari lalu saya memantau petani memanen padi sawah di Kabupaten Konawe Selatan dan melanjutkan pemantauan di Kabupaten Bombana sekitar 250 kilo meter dari Kota Kendari," kata Ermin.
Perjalanan memantau panen padi dimanfaatkan juga untuk mengedukasi pengusaha mitra, pegawai di gudang serta petani tentang pencegahan virus Corona yang sedang menyebar.
"Saya juga imbau jajaran Bulog di daerah-daerah dan pegawai gudang untuk menyiapkan tempat cuci tangan antiseptik sebagai upaya mencegah virus Corona," ujarnya.
Tahun 2020, Bulog Sultra menargetkan pengadaan beras petani sebanyak 20 ribu ton atau meningkat dibandingkan tahun 2019 sebanyak 18 ribu ton.
"Peningkatan target serapan adalah kebijakan Bulog Pusat dengan berbagai kajian atau analisis kinerja beberapa tahun sebelumnya," kata Ermin.
Bulog melalui mitranya yang ada di sentra-sentra produksi membeli beras petani berdasarkan keputusan pemerintah seharga Rp8.030/Kg.
"Harga pembelian Rp8.030/Kg berlaku tahun 2019. Kalau pemerintah merubah tentu Bulog sebagai perusahaan negara akan menyesuaikan," ujarnya.
Bulog Sultra optimis target pengadaan 20 ribu ton tersebut dapat dicapai karena areal produksi sawah organik digarap maksimal pada musim tanam yang sudah memulai panen.
Kepala Divisi Regional Bulog Sultra Ermin Tora di Kendari, Minggu mengatakan panen besar-besaran diperkirakan Mei 2020 namun beberapa titik sudah memulai panen.
"Dua hari lalu saya memantau petani memanen padi sawah di Kabupaten Konawe Selatan dan melanjutkan pemantauan di Kabupaten Bombana sekitar 250 kilo meter dari Kota Kendari," kata Ermin.
Perjalanan memantau panen padi dimanfaatkan juga untuk mengedukasi pengusaha mitra, pegawai di gudang serta petani tentang pencegahan virus Corona yang sedang menyebar.
"Saya juga imbau jajaran Bulog di daerah-daerah dan pegawai gudang untuk menyiapkan tempat cuci tangan antiseptik sebagai upaya mencegah virus Corona," ujarnya.
Tahun 2020, Bulog Sultra menargetkan pengadaan beras petani sebanyak 20 ribu ton atau meningkat dibandingkan tahun 2019 sebanyak 18 ribu ton.
"Peningkatan target serapan adalah kebijakan Bulog Pusat dengan berbagai kajian atau analisis kinerja beberapa tahun sebelumnya," kata Ermin.
Bulog melalui mitranya yang ada di sentra-sentra produksi membeli beras petani berdasarkan keputusan pemerintah seharga Rp8.030/Kg.
"Harga pembelian Rp8.030/Kg berlaku tahun 2019. Kalau pemerintah merubah tentu Bulog sebagai perusahaan negara akan menyesuaikan," ujarnya.
Bulog Sultra optimis target pengadaan 20 ribu ton tersebut dapat dicapai karena areal produksi sawah organik digarap maksimal pada musim tanam yang sudah memulai panen.