Kendari (ANTARA) - Sebanyak 63 Anak Buah Kapal (ABK) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengikuti kegiatan rapid test yang dilakukan oleh Dinkes Sultra dan KSOP Kendari, bertempat di KM Simba I, Pelabuhan Nusantara Pangkalan Perahu, Jumat.
Hasilnya, 63 ABK dari tiga kapal motor jurusan dengan Rute Kendari-Raha yang dirapid test tersebut semuanya negatif.
Tiga KM yang ABKnya di rapid test tersebut adalah KM Agil Pratama, KM Simba I dan KM Aksar Saputra yang selama ini melayani penumpang dari Kota Kendari menuju Raha pulang pergi.
Kepala Pos Pelabuhan Pangkalan Perahu Kendari, Hayruddin, mengatakan kegiatan itu merupakan kerja sama KSOP Kendari, Dinkes Sultra dan Gugus Tugas Covid 19 Sultra.
"Alasannya kami meminta untuk dilakukan rapid test terhadap ABK karena semakin maraknya penyebaran virus corona ini, terutama yang berasal dari orang tanpa gejala tapi sudah terpapar," katanya.
Menurut dia, aktivitas para ABK sangat rentan untuk tertular virus corona karena tiap hari berinteraksi dengan penumpang kapal.
"Apa lagi adanya hasil pemeriksaan ABK KM Lambelu yang baru sandar di Baubau beberapa waktu lalu, sehingga kewaspadaan itu harus kita lebih tingkatkan," katanya.
Hasilnya, 63 ABK dari tiga kapal motor jurusan dengan Rute Kendari-Raha yang dirapid test tersebut semuanya negatif.
Tiga KM yang ABKnya di rapid test tersebut adalah KM Agil Pratama, KM Simba I dan KM Aksar Saputra yang selama ini melayani penumpang dari Kota Kendari menuju Raha pulang pergi.
Kepala Pos Pelabuhan Pangkalan Perahu Kendari, Hayruddin, mengatakan kegiatan itu merupakan kerja sama KSOP Kendari, Dinkes Sultra dan Gugus Tugas Covid 19 Sultra.
"Alasannya kami meminta untuk dilakukan rapid test terhadap ABK karena semakin maraknya penyebaran virus corona ini, terutama yang berasal dari orang tanpa gejala tapi sudah terpapar," katanya.
Menurut dia, aktivitas para ABK sangat rentan untuk tertular virus corona karena tiap hari berinteraksi dengan penumpang kapal.
"Apa lagi adanya hasil pemeriksaan ABK KM Lambelu yang baru sandar di Baubau beberapa waktu lalu, sehingga kewaspadaan itu harus kita lebih tingkatkan," katanya.