Hanoi (ANTARA) - Kepolisian Vietnam telah mengeluarkan dakwaan terhadap tujuh orang terkait kematian 39 orang, yang jenazahnya ditemukan di bagian belakang sebuah truk di London, Inggris, tahun lalu, kata otoritas, Kamis (20/2).

Tujuh terdakwa, termasuk seorang wanita Vietnam yang tinggal di China, didakwa membuat dokumen imigrasi bagi 67 orang dari berbagai daerah di Vietnam untuk bekerja secara ilegal di Inggris dan Eropa, kata kepolisian Provinsi Ha Tinh dalam sebuah pernyataan.

Polisi merujuk pada kasus Pham Thi Tra My, berusia 26 tahun, yang merupakan salah satu korban tewas di dalam truk di Inggris itu.

"Mereka menghubungi sang korban pada akhir Juni 2019 dan meminta bayaran 22.000 dolar Amerika untuk membuat dokumen imigrasi," demikian bunyi pernyataan itu. "Korban tersebut pada September dibawa ke China, Prancis dan Inggris."

Polisi mengatakan dalam pernyataan tersebut bahwa penyelidikan masih berlanjut dan akan diperluas. Mereka tidak menyebutkan di pengadilan mana orang-orang tersebut akan disidangkan.

Kasus kematian di dalam truk itu menyoroti perdagangan ilegal yang membawa orang-orang miskin di Asia, Afrika, dan Timur Tengah melakukan perjalanan berbahaya ke negara-negara Barat.

Para korban, termasuk remaja pria berusia 15 tahun, sebagian besar berasal dari dua provinsi di utara dan tengah Vietnam. Di wilayah itu, peluang kerja yang buruk, dorongan oleh pihak berwenang, geng penyelundupan serta masalah-masalah lingkungan memicu orang-orang untuk pindah.

Polisi Inggris pekan lalu menangkap dua orang lagi terkait kematian di truk tersebut.

Menurut hasil otopsi, penyebab sementara kematian 39 orang itu adalah gabungan dari hipoksia, kekurangan oksigen, dan hipertermia serta serta ruang tertutup yang terlalu panas.
 

Pewarta : Tia Mutiasari
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024