Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi melemah saat dimulainya Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia hari ini.

Pada pukul 10.13 WIB, rupiah bergerak melemah 21 poin atau 0,15 persen menjadi Rp13.715 per dolar AS dari sebelumnya Rp13.94 per dolar AS.



Kepala Riset Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Rabu, mengatakan
dampak wabah virus COVID-19 terhadap perekonomian Indonesia mulai terasa.

"Neraca perdagangan pada Januari 2020 mencatat ekspor turun cukup tajam, dan juga impor walaupun tidak setajam penurunan ekspor. Penurunan impor ini sinyal turunnya permintaan domestik," ujarnya.

Sementara itu, penyaluran kredit bank terlihat masih lemah.

Sektor perdagangan yang banyak menggunakan dana perbankan, saat ini mengalami dampak yang cukup besar karena virus COVID-19.

Sedangkan dampak untuk sektor pariwisata belum diketahui, kemungkinan wisatawan mancanegara (wisman) khususnya turis China terutama ke Bali akan turun.

"Penurunan kegiatan pariwisata ini bisa menimbulkan efek multiplier terhadap sektor perdagangan dan UMKM Indonesia," ujar Lana.

Dari eksternal, lembaga pemeringkat internasional Moody’s merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi China pada 2020 menjadi 5,2 persen, dari sebelumnya 5,8 persen dengan memfaktorkan efek wabah virus COVID-19 yang berdampak pada perekonomian yang cukup parah walaupun bersifat temporer.

"Dampak virus corona juga telah mempengaruhi ekonomi kawasan. Sektor yang paling dirasakan adalah perdagangan dan pariwisata. Rantai pasokan menjadi terganggu yang berdampak pada perdagangan global," ujarnya.

Lana memperkirakan rupiah pada hari ini bergerak di kisaran Rp13.700 per dolar AS hingga Rp13.720 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp13.717 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.676 per dolar AS.
 

Pewarta : Citro Atmoko
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024