Baubau (ANTARA) - Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse menyatakan bahwa organisasi kepemudaan Resimen Mahasiswa (Menwa) tidak kalah penting dengan organisasi kepramukaan yang mempunyai fungsi sangat strategis.
"Saya kira Menwa merupakan bagian dari organisasi kepemudaan yang berdomisili di kampus. Dan sebagaimana kegiatan kepramukaan, menwa juga organisasi yang sangat strategis untuk dibina oleh pemerintah daerah," ujarnya, saat menghadiri temu kangen Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) Baubau, di salah satu hotel, Sabtu malam.
Kegiatan dengan tema "merajut kebersamaan dalam bingkai widya castrena dharma siddha" itu, menurut Monianse, merupakan bentuk konsolidasi dalam memantapkan kepengurusan IARMI di beberapa kabupaten/kota di Sulra khususnya Kepulauan Buton.
Ia juga mengajak organisasi tersebut untuk mencoba membuat program dalam bentuk bakti sosial semisal penyuluhan kepada masyarakat yang berhubungan dengan terorisme atau narkoba sebagai bentuk panggilan negara terhadap mereka.
"Jadi bukan program pemerintah, tetapi saya mengajak atau merangsang mereka coba membuat kegiatan sebagai bentuk panggilan negara, karena saya melihat bahwa terorisme dan narkoba itu musuh bersama kita hari ini," ujarnya, seraya menambahkan bahwa organisasi Menwa selama ini sudah teruji.
Terkait persoalan anggaran, kata dia, pihaknya tidak bisa secara langsung dijadikan dalam mata anggaran, tapi paling tidak bisa dimasukkan pada anggaran di Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) yang bisa digunakan oleh organisasi kepemudaan manapun.
"Jadi kalau Menwa ada yang ingin melakukan kegiatan di tahun 2021, maka harus memasukan di tahun 2020. Dan itu akan secara gelondongan dititip anggarannya misalnya di Dispora," ujar Monianse yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Baubau ini.
Sementara itu, Ketua DPW IARMI Sultra, Litanto menuturkan, menwa adalah komponen cadangan utama dalam nasional harus dapat mengambil peran sesuai fungsinya dalam membantu aparat pemerintah. Ada SKB empat menteri, yakni Menhan, Menpora, Mendagri, dan Menristek Dikti.
"Untuk itu, mari kita selalu berkoordinasi dengan aparat maupun wakil dan kepala daerah, karena ini adalah satu kesatuan kita dalam sinergitas dalam pembangunan daerah," katanya.
Ia juga menyampaikan jumlah anggota IARMI di Sultra saat ini kurang lebih sebanyak 3.000 orang dan yang terdaftar baru sekitar 500 orang.
"Olehnya itu, saya meminta ketua dan sekretraris Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota (DPK) memasukakan data teman-teman agar dibuat Kartu Tanda Anggota (KTA)," katanya.
Ditempat yang sama, Ketua DPK Baubau, Darsono mengatakan, kegiatan temu kangan alumni IARMI tersebut selain untuk menjalin silaturahmi sesama anggota dan alumni, juga diharapkan kedepannya dapat terus dilaksanakan dan memberi manfaat dalam pembangunan daerah.
"Kita sangat merindukan suasana seperti ini. Saya menyebutkan cerita lama bersemi kembali (CLBK)," ujarnya, dengan menambahkan semoga jiwa korsa tetap tingkatkan, bukan hanya para senior, tetapi adik-adik kita," ujarnya.
Ia juga menyebutkan jumlah anggota IARMI Baubau yang terdaftar saat ini baru sekitar 160-an orang. Masih ada anggota menwa yang belum mempunyai KTA, sehingga dapat didata untuk dimasukan ke pengurusan provinsi.
"Ini belum semua hadir. Kalau seandainya undangan ini tersebar semua akan jadi ramai. Tapi ini kan langkah awal, kita merintis hari ini butuh semangat," ujar Darsono yang juga Anggota DPRD Kabupaten Buton ini.
"Saya kira Menwa merupakan bagian dari organisasi kepemudaan yang berdomisili di kampus. Dan sebagaimana kegiatan kepramukaan, menwa juga organisasi yang sangat strategis untuk dibina oleh pemerintah daerah," ujarnya, saat menghadiri temu kangen Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) Baubau, di salah satu hotel, Sabtu malam.
Kegiatan dengan tema "merajut kebersamaan dalam bingkai widya castrena dharma siddha" itu, menurut Monianse, merupakan bentuk konsolidasi dalam memantapkan kepengurusan IARMI di beberapa kabupaten/kota di Sulra khususnya Kepulauan Buton.
Ia juga mengajak organisasi tersebut untuk mencoba membuat program dalam bentuk bakti sosial semisal penyuluhan kepada masyarakat yang berhubungan dengan terorisme atau narkoba sebagai bentuk panggilan negara terhadap mereka.
"Jadi bukan program pemerintah, tetapi saya mengajak atau merangsang mereka coba membuat kegiatan sebagai bentuk panggilan negara, karena saya melihat bahwa terorisme dan narkoba itu musuh bersama kita hari ini," ujarnya, seraya menambahkan bahwa organisasi Menwa selama ini sudah teruji.
Terkait persoalan anggaran, kata dia, pihaknya tidak bisa secara langsung dijadikan dalam mata anggaran, tapi paling tidak bisa dimasukkan pada anggaran di Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) yang bisa digunakan oleh organisasi kepemudaan manapun.
"Jadi kalau Menwa ada yang ingin melakukan kegiatan di tahun 2021, maka harus memasukan di tahun 2020. Dan itu akan secara gelondongan dititip anggarannya misalnya di Dispora," ujar Monianse yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Baubau ini.
Sementara itu, Ketua DPW IARMI Sultra, Litanto menuturkan, menwa adalah komponen cadangan utama dalam nasional harus dapat mengambil peran sesuai fungsinya dalam membantu aparat pemerintah. Ada SKB empat menteri, yakni Menhan, Menpora, Mendagri, dan Menristek Dikti.
"Untuk itu, mari kita selalu berkoordinasi dengan aparat maupun wakil dan kepala daerah, karena ini adalah satu kesatuan kita dalam sinergitas dalam pembangunan daerah," katanya.
Ia juga menyampaikan jumlah anggota IARMI di Sultra saat ini kurang lebih sebanyak 3.000 orang dan yang terdaftar baru sekitar 500 orang.
"Olehnya itu, saya meminta ketua dan sekretraris Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota (DPK) memasukakan data teman-teman agar dibuat Kartu Tanda Anggota (KTA)," katanya.
Ditempat yang sama, Ketua DPK Baubau, Darsono mengatakan, kegiatan temu kangan alumni IARMI tersebut selain untuk menjalin silaturahmi sesama anggota dan alumni, juga diharapkan kedepannya dapat terus dilaksanakan dan memberi manfaat dalam pembangunan daerah.
"Kita sangat merindukan suasana seperti ini. Saya menyebutkan cerita lama bersemi kembali (CLBK)," ujarnya, dengan menambahkan semoga jiwa korsa tetap tingkatkan, bukan hanya para senior, tetapi adik-adik kita," ujarnya.
Ia juga menyebutkan jumlah anggota IARMI Baubau yang terdaftar saat ini baru sekitar 160-an orang. Masih ada anggota menwa yang belum mempunyai KTA, sehingga dapat didata untuk dimasukan ke pengurusan provinsi.
"Ini belum semua hadir. Kalau seandainya undangan ini tersebar semua akan jadi ramai. Tapi ini kan langkah awal, kita merintis hari ini butuh semangat," ujar Darsono yang juga Anggota DPRD Kabupaten Buton ini.