Jakarta (ANTARA) - Aktris Nirina Zubir mengaku senang sekaligus tertantang karena akhirnya bisa mendapatkan peran antagonis di serial terbarunya, "Saiyo Sakato" sebagai seorang istri kedua.

"Dari pertama, aku ingin karakter yang antagonis, dan keluar dari zona nyamanku, karena biasanya main karakter yang manis," kata Nirina saat ditemui di sela-sela penayangan "Saiyo Sakato" di Jakarta, Jumat.

Meskipun ia berpendapat bahwa tokoh Nita yang ia perankan tak sepenuhnya antagonis, mantan VJ MTV itu beranggapan karakternya bisa dibilang cukup kontra di kalangan masyarakat awam.

"Kali ini, walaupun perannya bukan seantagonis itu, tapi posisinya dia sebagai istri kedua, dimana menjadi istri kedua selalu dianggap jelek oleh masyarakat. Padahal dia terpaksa harus menerima predikat itu dan menjalani situasi itu sendiri," kata Nirina.

Kendati harus memerankan karakter yang belum pernah ia perankan sebelumnya, Nirina mengaku banyak belajar banyak selama menjadi Nita dalam serial yang mengisahkan tentang poligami ini.

Namun, ia pun tak menampik bahwa memerankan seorang istri kedua yang kerap dicap "pelakor" (perebut laki orang) juga menjadi tantangan tersendiri bagi istri Ernest, mantan gitaris band Cokelat itu.

"Agak menantang karena enggak semua perempuan ingin di posisi ini, dan ini terjadi di kehidupan kita. Ada social judgement yang harus dihadapi," kata Nirina.



"Saya ingin menyampaikan itu dengan benar. Saya sering tanya gimana emosi saya (ketika akting sebagai Nita), karena saya enggak mau kurang dan berlebihan," ujarnya melanjutkan.

Serial original GoPlay dengan 10 episode ini berfokus pada Mar (Cut Mini) dan Nita (Nirina Zubir) yang mendapati kenyataan bahwa mereka ternyata berbagi suami yang sama, yaitu Da Zul (Lukman Sardi).

Kenyataan pahit tersebut mereka dapati tak lama setelah wafatnya Da Zul. Tidak hanya
berbagi suami, mereka juga mengelola restoran Minang dengan nama yang sama, "Saiyo Sakato".

Drama keluarga garapan Gina S Noer ini turut dikerjakan sejumlah sineas kenamaan lainnya seperti sutradara muda Aditya Ahmad, showrunner Arief Ash Shiddiq, dan Salman Aristo.
 

Pewarta : Arnidhya Nur Zhafira
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024