Kendari (ANTARA) - Bandara Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara, bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kendari telah memasang alat pemindai suhu tubuh (thermal scanner) guna mencegah virus corona masuk ke kota tersebut melalui penumpang pesawat.

Kepala Bandara Haluoleo Safruddin yang dihubungi melalui telepon, Kamis, mengatakan langkah ini diambil menyusul merebaknya isu virus corona yang berpotensi masuk Indonesia melalui para turis atau tenaga kerja asing (TKA) yang berasal dari luar negeri seperti Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang dan beberapa negara lain.

"Meskipun Bandara Haluoleo bukan bandara intenasional, tetapi kita tetap waspada jangan sampai virus itu masuk ke wilayah Sultra. Meskipun setiap penumpang dari luar negeri termasuk TKA sudah melalui pemeriksaan atau scanner di Bandara Internasional seperti Bandara Soetta dan lain-lain," katanya.

Dikatakan pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap virus corona tersebut dengan cara melakuan pemeriksaan melalui alat khusus dan tenaga medis khusus yang bisa mendeteksi suhu badan orang yang berada di sekitar alat tersebut.

"Alatnya semacam mendeteksi, ditempatkan berada di eskalator. Dengan jarak sekian bisa diketahui suhu badan seseorang dan bisa kelihatan, kalau melampaui 38 derajat celcius maka orang tersebut harus diambil untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," katanya.

Baca juga: 17 orang meninggal akibat virus korona di China

Safruddin mengaku pihaknya telah mendapat instruksi dari pusat untuk meningkatkan kewaspadaan di masing-masing bandara dengan bekerja sama pihak terkait.

"Meskipun demikian, kita tetap menjaga kenyamanan penumpang. Semoga dengan isu ini warga tidak merasa ketakutan untuk datang di bandara karena kita telah melakukan langkah-langkah antisipasi," katanya.

Bandara Haluoleo Kendari merupakan salah satu bandara tujuan bagi penumpang yang merupakan tenaga kerja asing yang bekerja pada industri tambang nikel di Morosi Konawe termasuk TKA yang tujuan di industri tambang nikel Morowali Sulteng.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024