Kendari (ANTARA) - Memasuki musim penghujan menjadikan jajaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, melakukan pembersihan pada beberapa titik drainase di wilayah Kendari guna meminimalisir terjadinya banjir.
Kepala Bidang Kebersihan DLHK, Tajwid di Kendari, Sabtu mengatakan ada 43 personel pegawai kontrak bekerja dalam penanganan sampah dan sedimen di sekitar saluran air dilibatkan untuk menangani hal itu.
Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan itu masih kurang, kalau ada yang didapati membuang sampah sembarangan langsung ditegur, ujarnya.
Salah satu penyebab lain aliran air pada drainase tidak berjalan baik adalah pipa yang terpasang sekitar saluran air yang menyebabkan sedimen tertumpuk disekitar pipa tersebut.
"Ada pipa-pipa milik masyarakat ataupun PDAM yang terpasang di sekitar drainase menyebabkan sedimen yang terbawa aliran air tertumpuk disekitar pipa itu," tuturnya.
Ia mengungkapkan, setelah pihaknya melakukan pengerukan drainase berupa sampah dan sedimen akan diangkut lalu dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggolaka.
Melalui Peraturan daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Kebersihan dan Keindahan, masyarakat diharapkan untuk menjaga kebersihan halaman rumah ataupan saluran air didepan rumahnya.
Selain itu, ia mengatakan pihaknya siap bekerjasama dengan masyarakat jika dibutuhkan dalam kerja bakti tetapi melalui surat permohonan terlebih dahulu.
"Masyarakat dapat membuat surat permohonan kepada kami jika ingin melakukan kerjasama dalam kerja bakti di sekitar wilayah tempat tinggalnya," ucapnya.
Tajwid menyebutkan dalam menangani pembersihan drainase pihaknya terkendala oleh kurangnya personel saat melakukan pengangkutan sampah dan sedimen.
"Saya berharap masyarakat dapat mengambil peran dalam mewujudkan Kota Kendari yang bersih salah satunya dengan menjaga kebersihan saluran-saluran air utama di depan rumahnya," katanya.
Kepala Bidang Kebersihan DLHK, Tajwid di Kendari, Sabtu mengatakan ada 43 personel pegawai kontrak bekerja dalam penanganan sampah dan sedimen di sekitar saluran air dilibatkan untuk menangani hal itu.
Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan itu masih kurang, kalau ada yang didapati membuang sampah sembarangan langsung ditegur, ujarnya.
Salah satu penyebab lain aliran air pada drainase tidak berjalan baik adalah pipa yang terpasang sekitar saluran air yang menyebabkan sedimen tertumpuk disekitar pipa tersebut.
"Ada pipa-pipa milik masyarakat ataupun PDAM yang terpasang di sekitar drainase menyebabkan sedimen yang terbawa aliran air tertumpuk disekitar pipa itu," tuturnya.
Ia mengungkapkan, setelah pihaknya melakukan pengerukan drainase berupa sampah dan sedimen akan diangkut lalu dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggolaka.
Melalui Peraturan daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Kebersihan dan Keindahan, masyarakat diharapkan untuk menjaga kebersihan halaman rumah ataupan saluran air didepan rumahnya.
Selain itu, ia mengatakan pihaknya siap bekerjasama dengan masyarakat jika dibutuhkan dalam kerja bakti tetapi melalui surat permohonan terlebih dahulu.
"Masyarakat dapat membuat surat permohonan kepada kami jika ingin melakukan kerjasama dalam kerja bakti di sekitar wilayah tempat tinggalnya," ucapnya.
Tajwid menyebutkan dalam menangani pembersihan drainase pihaknya terkendala oleh kurangnya personel saat melakukan pengangkutan sampah dan sedimen.
"Saya berharap masyarakat dapat mengambil peran dalam mewujudkan Kota Kendari yang bersih salah satunya dengan menjaga kebersihan saluran-saluran air utama di depan rumahnya," katanya.