Kendari (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Provinsi Sulawesi Tenggara berharap perempuan dapat berperan dalam pembangunan.
Kepala Dinas P3APPKB Sultra Andi Tenri Rawe Silondae mengatakan berkaitan dengan Hari HAM Sedunia diharapkan perempuan bisa lebih berperan dalam pembangunan terutama pembangunan di Sultra.
"Kami harapkan perempuan diberi kesempatan pada posisi yang strategis dalam pemerintahan. Kami ingin banyak perempuan-perempuan hebat berada di pemerintahan dengan posisi strategis, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota," kata Andi Tenri di Kendari, Selasa.
Tenri juga mengatakan, kekerasan terhadap anak dan perempuan masih cukup tinggi di Sultra, di mana semuanya masuk dalam golongan pelanggaran HAM.
"Mudah-mudahan dengan Hari HAM ini semakin berkurang kekerasan pada perempuan dan anak. Yang seharusnya perempuan dan anak itu bisa diberi ruang kesempatan dalam posisi-posisi strategi, bukan untuk menjadi korban kekerasan," ujarnya.
Baca juga: Kendari raih penghargaan sebagai Kota Peduli HAM 2019
Terkait aksi kekerasan seksual terhadap anak yang sering terjadi, ia mengecam atas tindakan tersebut. Apalagi, kata dia, anak itu masih dikategorikan di bawah umur, tetapi sudah mendapat perlakukan yang tidak sepantasnya.
"Hal ini memang menjadi bahan evaluasi kita, banyak anak-anak yang mengalami kekerasan seksual, tetapi proses penyelesaian hukumnya tidak pernah jelas. Ke depan kita akan lebih tingkatkan lagi. Semoga dengan Hari HAM ini tidak ada lagi kekerasan terhadap anakdan perempuan," katanya.
Kepala Dinas P3APPKB Sultra Andi Tenri Rawe Silondae mengatakan berkaitan dengan Hari HAM Sedunia diharapkan perempuan bisa lebih berperan dalam pembangunan terutama pembangunan di Sultra.
"Kami harapkan perempuan diberi kesempatan pada posisi yang strategis dalam pemerintahan. Kami ingin banyak perempuan-perempuan hebat berada di pemerintahan dengan posisi strategis, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota," kata Andi Tenri di Kendari, Selasa.
Tenri juga mengatakan, kekerasan terhadap anak dan perempuan masih cukup tinggi di Sultra, di mana semuanya masuk dalam golongan pelanggaran HAM.
"Mudah-mudahan dengan Hari HAM ini semakin berkurang kekerasan pada perempuan dan anak. Yang seharusnya perempuan dan anak itu bisa diberi ruang kesempatan dalam posisi-posisi strategi, bukan untuk menjadi korban kekerasan," ujarnya.
Baca juga: Kendari raih penghargaan sebagai Kota Peduli HAM 2019
Terkait aksi kekerasan seksual terhadap anak yang sering terjadi, ia mengecam atas tindakan tersebut. Apalagi, kata dia, anak itu masih dikategorikan di bawah umur, tetapi sudah mendapat perlakukan yang tidak sepantasnya.
"Hal ini memang menjadi bahan evaluasi kita, banyak anak-anak yang mengalami kekerasan seksual, tetapi proses penyelesaian hukumnya tidak pernah jelas. Ke depan kita akan lebih tingkatkan lagi. Semoga dengan Hari HAM ini tidak ada lagi kekerasan terhadap anakdan perempuan," katanya.