Kendari (ANTARA) - Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari melakukan screening awal buta warna dan visus mata bagi siswa-siswi SMA di Kecamatan Anggalomoare, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, dalam upaya mendorong terwujudnya kesehatan mata bagi masyarakat.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UHO dr Arismawati di Kendari Sabtu mengatakan dengan dilakukannya pengabdian ini dapat memberikan gambaran status buta warna dan visus mata bagi para siswa di sekolah itu.
"Melalui kegiatan ini tentunya dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah setempat yang menjadikan kesehatan sebagai program utama dalam pengembangannya untuk membuat kebijakan terkait hasil pemeriksaan," kata Arismawati.
Bagi para peserta sasaran pengabdian ini, lanjut Arismawati, hasil yang diperoleh dapat menjadi gambaran pribadi dan motivasi untuk penentuan rencana pengembangan masa depan di bidang pendidikan dan pekerjaan.
Selain itu, katanya, pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pelayanan kesehatan melalui pemeriksaan buta warna dan melalui pemeriksaan visus mata bagi masyarakat yang kurang mampu secara keseluruhan.
"Tujuan kami adalah mendorong terwujudnya "learning community" atau "learning society" terkait kesehatan khususnya tentang kesehatan mata kepada masyarakat secara tepat dan benar untuk meningkatkan kualitas kesehatan," ujarnya.
Ia berharap dengan kegiatan tersebut, dapat terbentuknya masyarakat yang sadar akan dampak penyakit gangguan penglihatan dan terbinanya kader kesehatan masyarakat yang peduli dan sadar untuk melakukan pola hidup sehat sebagai pencegahan penyakit degeneratif.
"Hasil pengabdian adalah perbaikan status kesehatan masyarakat melalui pemeriksaan buta warna dan visus mata serta mengetahui potensi diri sasaran peserta pengabdian guna menunjang pendidikan dan rencana pengembangan karir di masa depan," tutupnya.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UHO dr Arismawati di Kendari Sabtu mengatakan dengan dilakukannya pengabdian ini dapat memberikan gambaran status buta warna dan visus mata bagi para siswa di sekolah itu.
"Melalui kegiatan ini tentunya dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah setempat yang menjadikan kesehatan sebagai program utama dalam pengembangannya untuk membuat kebijakan terkait hasil pemeriksaan," kata Arismawati.
Bagi para peserta sasaran pengabdian ini, lanjut Arismawati, hasil yang diperoleh dapat menjadi gambaran pribadi dan motivasi untuk penentuan rencana pengembangan masa depan di bidang pendidikan dan pekerjaan.
Selain itu, katanya, pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pelayanan kesehatan melalui pemeriksaan buta warna dan melalui pemeriksaan visus mata bagi masyarakat yang kurang mampu secara keseluruhan.
"Tujuan kami adalah mendorong terwujudnya "learning community" atau "learning society" terkait kesehatan khususnya tentang kesehatan mata kepada masyarakat secara tepat dan benar untuk meningkatkan kualitas kesehatan," ujarnya.
Ia berharap dengan kegiatan tersebut, dapat terbentuknya masyarakat yang sadar akan dampak penyakit gangguan penglihatan dan terbinanya kader kesehatan masyarakat yang peduli dan sadar untuk melakukan pola hidup sehat sebagai pencegahan penyakit degeneratif.
"Hasil pengabdian adalah perbaikan status kesehatan masyarakat melalui pemeriksaan buta warna dan visus mata serta mengetahui potensi diri sasaran peserta pengabdian guna menunjang pendidikan dan rencana pengembangan karir di masa depan," tutupnya.