Jakarta (ANTARA) -
Petugas Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, mengolah sampah plastik dari sungai menjadi pernak-pernik bernilai ekonomi.
"Biasanya dalam sehari kami mengevakuasi rata-rata 20 karung sampah dari Kali Duren Sawit, sampah plastiknya kita olah jadi pernak-pernik," kata petugas UPK Badan Air Duren Sawit, Toni Anthoni di Jakarta, Rabu.
Sampah tersebut dievakuasi ke posko setempat untuk dikumpulkan dan dipilah.
Sampah plastik yang dijaring dari aliran sungai kemudian dibersihkan dan dicacah secara manual menjadi potongan kecil-kecil.
Sampah plastik itu ada yang berupa botol minuman mineral, tutup botol, kantong kresek, sterofoam dan sampah berbahan plastik lainnya.
"Saat ini kita belum punya mesin pencacah otomatis, jadi masih pakai gunting," katanya.
Petugas UPK Badan Air Duren Sawit memproduksi pernak pernik hiasan dinding berbahan plastik yang diolah dari sampah rumah tangga Kali Duren Sawit, Jakarta Timur Rabu (27/11/2019). (ANTARA/HO-UPK Badan Air)
Setelah pencacahan selesai, kata dia, tahapan berlanjut pada proses pemasakan menggunakan kuali di atas kompor pemanas.
"Masaknya pakai minyak kelapa yang dipanaskan. Cacahan plastik dimasak sampai mencair. Lebih kurang tiga menit," katanya.
Setelah mencair dituang ke wadah cetakan yang didesain beragam jenis. Bentuk buah apel, wajah hewan, kerang hingga tasbih.
Setiap tujuh gram cairan plastik menjadi satu pernak pernik berukuran lima centimeter.
"Kalau bikin tasbih caranya pakai jari-jari sepeda. Cairan plastiknya dililit ke jari-jari terus didinginkan. Bolongannya kita masukin benang," katanya.
Hasil karya tersebut, kata Toni, menjadi rintisan usaha bagi para petugas UPK Badan Air untuk dikembangkan.
"Ke depan kita mau kembangkan lagi jadi usaha sampingan," katanya.
Kegiatan itu dirintis Toni dan sejumlah rekannya mulai Rabu siang. Sejumlah pernak pernik hasil produksi sedang disempurnakan hingga bernilai ekonomis.
"Tinggal diamplas dan dipernis aja. Hari ini baru bikin sepuluh unit," katanya.
Kegiatan itu dirintis Toni dan sejumlah rekannya mulai Rabu siang. Sejumlah pernak pernik hasil produksi sedang disempurnakan hingga bernilai ekonomis.
"Tinggal diamplas dan dipernis aja. Hari ini baru bikin sepuluh unit," katanya.