Baubau (ANTARA) - Peserta Festival Keraton Masyarakat Adat (FKMA) ASEAN VI tahun 2019 mengikuti agenda kegiatan, salah satunya dengan menikmati makan malam di puncak Palagimata Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Senin malam. 

Suasana makan malam di pelataran Kantor Wali Kota Baubau itu, dihadiri Sekda Provinsi Sultra La Ode Mustari, Wali Kota Baubau, AS Tamrin, sejumlah kepala daerah di Sultra, dan tamu-tamu dari kerajaan di Nusantara serta negara sahabat. 

Suasana hari pertama FKMA itu, puncak Palagimata yang cukup diselimuti angin kecil membuat para tamu serasa tak ingin meninggalkan lokasi acara. Apalagi,makan malam disuguhkan pula di antaranya tari Nusantara yang mengkolaborasikan tujuh daerah dengan durasi waktu 7 menit dan permainan biola Teuku Rio dipadu tarian dari Rusia. 

"Syukur Alhamdullilah, saya mengucuapkan selamat datang kepada semua tamu. Terima kasih atas berkenan kita bersama hadir membagi rasa bahagia, membesarkan budaya kita sebagaimana kita bersama-sama merevitalisasi nilai-nilai dan situs dan ritual-ritual budaya yang sejak dahulu memotivasi kita didalam mengisi kemerdekaan sekarang ini," ucap Wali Kota Baubau, AS Tamrin ketika memberikan sambutan. 

Pelaksaaan FKMA ke-VI yang dilabel Polima di Kota Baubau, kata dia, berdasarkan mandat dari raja-raja dan sultan se-ASEAN yang kala itu dilaksanakan di Sumenep menyepakati FKMA ke-VI diselenggarakan di Kota Baubau, Sulawesi Tengggara. 


Baca juga: Sebanyak 76 kerajaan hadir pada FKMA 2019 di Baubau Wali Kota Baubau, AS Tamrin memberikan sambutan pada kegiatan 'gala dinner' FKMA ke-VI di pelataran Kantor Wali Kota Baubau, Senin malam. (foto Antara/Yusran)
"Saya dengan senang hati menyambut kesepakatan para raja dan sultan bahwa dilaksanakan di Baubau, sehingga dengan segala macam upaya dan potensi yang terbatas kami bersama berkerja sama bahu membahu untuk melaksanakan acara ini," tuturnya. 

Lebih lanjut kata dia, acara FKMA tersebut semula juga akan dihadiri gubernur Sultra, tapi karena beliau mempunyai acara yang tidak bisa ditinggalkan berdasarkan informasi dari yang mewakili beliau yakni Sekda La Ode Mustari. 

Sementara itu, Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara Pusat, Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat mengatakan, forum silaturahmi keraton se-Nusantara itu berdiri pada 2006. Dan tahun 2007 dilaksanakan musyawarah agung pertama di Denpasar, Bali. 

Dijelaskan lagi, acara FKMA di Kota Baubau adalah FKMA ke-VI setelah acara sebelumnya atau yang I dan II dilaksanakan di Denpasar, ke-III di Lombok NTB, ke-IV di Kendari Sultra, dan ke-V di Bandung Jawa Barat. 

Baca juga: Baubau menyiapkan pusat kuliner bagi peserta festival Keraton ASEAN

"FKMA ini adalah ke-VI di Kota Baubau. Kami haturkan terimakasih Pak Wali Kota Baubau yang peduli terhadap budaya Nusantara. Kami hadir disini juga tentunya menghaturkan selamat atas diberikannya gelar pahlawan kepada Almarhun Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi (Oputa Yi Koo) sebagai pahlawan nasional," tutur Adipati Arief Natadiningrat yang merupakan Sultan sepuh Keraton Kesepuluh Cirebon. 

Dia juga mengatakan, di Kota Baubau memiliki banyak peninggalan bersejarah atau bekas-bekas perjuangan para pahlawan yang masih terawat dengan baik. 

"Alhamdullilah kami melihat dengan berjalan-jalan sebentar di Kota Baubau banyak sekali peninggalan bekas-bekas perjuangan pahlawan-pahlawan kita. Oleh karena itu, mudah-mudahan ketika kita pulang dari Kota Baubau membawa energi budaya, energi kepahlawanan dan energi kebaikan untuk seluruh Nusantara ini," ujarnya. 

Pada kegiatan FKMA di Baubau, kata dia, beberapa materi akan dilaksanakan yakni, musyawarah para raja, pagelaran kesenian budaya, pameran benda-benda kuno, dan diskusi seminar sejarah dan budaya. 

"Alhamdullilah, mulai hari ini sampai 21 November kedepan ini kita bisa bersama-sama dengan seluruh raja/sultan dan pemangku adat untuk mengikuti FKKMA ASEAN ini," ujarnya. 

Baca juga: Festival keraton Buton meriahkan perayaan HUT Baubau

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024