Kendari (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menilai kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di kota itu diduga akibat adanya sebuah permainan.

Ketua Komisi II DPRD Kendari Andi Silolipu, saat dihubungi Minggu mengatakan, kelangkaan BBM yang saat ini masih berlangsung dicurigai ada sebuah permainan dari operator Pertamina, karena para pengecer selalu memiliki stok dan tidak pernah mengalami kelangkaan BBM.

"Mungkin saja ada permainan di operator. Kenapa pihak pengecer itu tidak pernah tidak langka, sementara Pertamina selalu langka BBM. Akhirnya konsumen harus mengantre sampai berjam-jam," katanya.

Menurutnya, tidak semestinya terjadi kelangkaan BBM, karena Pertamina memiliki tiga terminal, yaitu  di Kota Kendari, di Kota Baubau dan Kolaka.

"Kelangkaan BBM benar-benar membuat masyarakat resah. Padahal Pertamina punya dua terminal BBM yang di Baubau dan Kolaka. Kalau langka di Kendari, kan Pertamina larinya di Kolaka, padahal ada Depo Baubau. Kenapa tidak ambil di situ, seharusnya bisa saling mendukung," katanya.

Ia juga mengatakan, bahwa seharusnya Pertamina bisa memanfaatkan terminal yang ada di Baubau. Selain itu, ia berharap Pertamina dapat menyelesaikan persoalan tersebut, sehingga dapat memenuhi kebutuhan BBM.

"Pertamina harus mencari cara untuk menyelesaikan persoalan ini, banyak keluhan yang disampaikan masyarakat, terutama pengguna kendaraan. Kami harap Pertamina bisa menyelesaikan ini," tutupnya.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024