Baubau (ANTARA) - Sejumlah warga Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, yang ingin melamar pada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019 terpaksa mengurus pindah penduduk ke daerah lain, karena jurusan yang akan dilamar tidak dibuka di daerah itu. 

"Memang sudah ada yang mengurus pindah dari Baubau ke Buton Selatan. Alasannya disana (Buton Selatan) ada jurusannya dibuka," ujar Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Baubau, La Ode Muslimin Hibali, di Baubau, Selasa. 

Ia mengatakan, pengurusan administrasi kependudukan oleh warga tersebut tidak hanya kartu tanda penduduk (KTP), tetapi juga dokumen pindah kependudukan lainnya. 

"Memang ada yang mengurus dokumen lainnya utamanya perubahan bio datanya, tetapi yang paling banyak pengurusan KTP. Mungkin untuk pengurusan melamar CPNS," katanya.

Kondisi tidak sedikit warga yang mengurus KTP sehingga berdampak pada stok blanko, kata dia, pihaknya terpaksa menyiasati dengan menerbitkan surat keterangan (Suket). 

"Jadi blanko KTP yang kami irit, kecuali yang betul-betul emergency. Kami sudah utus kepala bidang ke jakarta untuk konsultasi permintaan blanko KTP," ujarnya. 

Sedangkan warga luar daerah yang akan pindah ke Baubau terkait penerimaan CPNS, menurut dia, hingga kini belum ada, namun pihaknya bersiap melayani warga masyarakat yang akan mengurus administrasi kependudukan. 

"Yang tidak bisa kita deteksi warga dari luar yang punya jurusan (penerimaan CPNS) di Baubau. Tapi yang jelasnya Capil siap menerima warga yang mengurus admnistrasi kependudukannya baik pindah ataupun datang," katanya. 

Ia juga mengimbau, pelamar CPNS yang ketika ingin mengurus merubah alamat agar memperhatikan sekaligus bio data elemen lainnya sesuai standar di ijazah. 

"Kebetulan blanko kita masih memadai, jadi warga yang mengurus administrasi kependudukan secepatnya," kata Muslimin yang juga Kepala BPBD Baubau ini. 

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024