Kendari (ANTARA) - Ketua Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Sulawesi Tenggara (Sultra), Agista Ariany Ali Mazi mengaku sangat prihatin usai menyempatkan diri meninjau kondisi stadion Lakidende kebanggaan warga Kota Kendari, Senin.
"Bagaimana mau mencetak atlet sepakbola handal atau mengukir prestasi sepakbola kalau kondisi sarana olahraga seperti Stadion Lakidende seperti ini. Ini sangat tidak layak," kata Agista yang didampingi Plt Kepala Dinas Pemuda Olahraga Sultra, Azhar dan ketua Asprov PSSI Sultra, Sabarudin Labamba.
Sebagai ketua KONI Sultra yang baru saja terpilih secara aklamasi beberapa lari lalu, Agista kaget melihat secara dekat kondisi Stadion Lakidende, dibeberapa sudut ditumbuhi semak belukar, kemudian atap stadion yang sudah banyak diterbangkan angin, ruang ganti pemain kumuh, dan beberapa fasilitas stadion tersebut sangat jauh dari standar.
"Kondisi ini juga membahayakan bagi penonton kalau diadakan kegiatan di tempat ini. Bagaimana prestasi olahraga bisa bagus kalau tidak dibarengi pembangunan fasilitas olahraga yang memadai," katanya.
Agista mengaku akan segera membicarakan dengan pemerintah Provinsi Sultrra melalui dinas terkait, agar segera dilakukan renovasi terhadap stadion yang merupakan ikon olahraga Kota Kendari atau Sultra tersebut.
Ketua KONI Sultra, Agista Ariany Ali Mazi, didampingi Kadispora Sultra, Azhar dan Ketua Asprov PSSI Sultra, Sabaruddin Labamba, saat meninjau kondisi Stadion Renang Pemprov Sultra, Senin. (Foto ANTARA/Suparman)
Usai melihat kondisi stadion Lakidende, Agista melanjutkan meninjau kondisi Stadion Renang yang juga kondisinya sangat memprihatinkan, karena dari tiga sumur bor yang digunakan untuk mengisi air koral renang tersebut, hanya satu yang berfungsio, dua sumur tidak berfungsi lain.
"Saya berjanji dalam kepengurusan saya sebagai ketua KONI Sultra, akan fokus terhadap pembenahan sarana olahraga yang dibarengi dengan pencapaian prestasi bidang olahraga," katanya.
Plt Kepala Dispora Sultra, Azhar, mengapresiasi kunjungan Ketua KONI Sultra tersebut yang menunjukan kepedulian terhadap kondisi berbagai fasilitas olahraga yang ada.
"Dispora dan KONI harus seirama, tidak hanya berbicara pada pembinaan dan pencapaian prestasi, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah pembenahan sarana atau infrastruktur olahraga,l" katanya.
"Bagaimana mau mencetak atlet sepakbola handal atau mengukir prestasi sepakbola kalau kondisi sarana olahraga seperti Stadion Lakidende seperti ini. Ini sangat tidak layak," kata Agista yang didampingi Plt Kepala Dinas Pemuda Olahraga Sultra, Azhar dan ketua Asprov PSSI Sultra, Sabarudin Labamba.
Sebagai ketua KONI Sultra yang baru saja terpilih secara aklamasi beberapa lari lalu, Agista kaget melihat secara dekat kondisi Stadion Lakidende, dibeberapa sudut ditumbuhi semak belukar, kemudian atap stadion yang sudah banyak diterbangkan angin, ruang ganti pemain kumuh, dan beberapa fasilitas stadion tersebut sangat jauh dari standar.
"Kondisi ini juga membahayakan bagi penonton kalau diadakan kegiatan di tempat ini. Bagaimana prestasi olahraga bisa bagus kalau tidak dibarengi pembangunan fasilitas olahraga yang memadai," katanya.
Agista mengaku akan segera membicarakan dengan pemerintah Provinsi Sultrra melalui dinas terkait, agar segera dilakukan renovasi terhadap stadion yang merupakan ikon olahraga Kota Kendari atau Sultra tersebut.
Usai melihat kondisi stadion Lakidende, Agista melanjutkan meninjau kondisi Stadion Renang yang juga kondisinya sangat memprihatinkan, karena dari tiga sumur bor yang digunakan untuk mengisi air koral renang tersebut, hanya satu yang berfungsio, dua sumur tidak berfungsi lain.
"Saya berjanji dalam kepengurusan saya sebagai ketua KONI Sultra, akan fokus terhadap pembenahan sarana olahraga yang dibarengi dengan pencapaian prestasi bidang olahraga," katanya.
Plt Kepala Dispora Sultra, Azhar, mengapresiasi kunjungan Ketua KONI Sultra tersebut yang menunjukan kepedulian terhadap kondisi berbagai fasilitas olahraga yang ada.
"Dispora dan KONI harus seirama, tidak hanya berbicara pada pembinaan dan pencapaian prestasi, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah pembenahan sarana atau infrastruktur olahraga,l" katanya.